Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1018
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAlfun Khusnia-
dc.contributor.authorSiti Husnawati Sholihah, 16311711-
dc.date.accessioned2020-08-10T03:17:30Z-
dc.date.available2020-08-10T03:17:30Z-
dc.date.issued2020-07-21-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1018-
dc.description.abstractTujuan penelitian adalah untuk mengetahui tentang bagaimana perbandingan berpikir kritis menurut pandangan Islam dan psikologi dan penerapan berpikir kritis menurut pandangan Islam dalam pembelajaran. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah buku yang berjudul Nalar Kritis Muslim Abad XXI karya Ahmad Rizky M. Umar; Jurnal yang berjudul Pengembangan Berpikir Kritis (Critical Thinking) dalam Al-Qur`an: Perspektif Psikologi Pendidikan karya Syamsul Huda Rohmadi; dan Tafsir Al-Misbah karya Prof. Dr. M. Quraish Shihab, M.A. Adapun sumber sekunder adalah buku lain yang dapat menjelaskan konsep berpikir kritis menurut pandangan Islam. Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen, jurnal atau literatur-literatur lainnya, setelah penulis baca dan telaah. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perbandingan berpikir kritis menurut pandangan Islan dan psikologi dan penerapan berpikir kritis menurut pandangan Islam dalam pembelajaran yaitu: a) perbandingan berpikir kritis dalam pandangan Islam dan Psikologi yaitu dilihat dari aspek pengertian dan aspek tahapan berpikir kritis. Aspek pengertian; persamaan antara keduanya yaitu: keduanya sama-sama kegiatan menganalisis, mengidentifikasi dan mengkaji, sama-sama bertujuan untuk mendapatkan kebenaran dan sama-sama bertujuan untuk menghasilkan pengetahuan atau gagasan baru, sedangkan perbedannya yaitu berpikir kritis dalam pandangan psikologi hanya berfokus pada peningkatan kecakapan kognitif saja, sedangkan dalam pandangan Islam bukan hanya menambah kecakapan kognitif tetapi juga mengetahui apa yang dilakukan dapat menjadi kebaikan di dunia maupun di akhirat. Selanjutnya yaitu aspek tahapan berpikir kritis, persamaan antara keduanya yaitu sama-sama diawali dengan bertanya dan diakhiri dengan menyimpulkan hasil pengamatan secara mendalam sedangkan perbedaan antara keduanya yaitu jika berpikir kitis dalam Islam ada tahap tabayyun sedangkan tahapan berpikir kritis dalam psikologi tidak ada; b) penerapan konsep berpikir kritis dalam pembelajaran dapat dilihat dari indikator dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mata pelajaran PAI kelas XII semester ganjil yaitu: mengidentifikasi, mendiskusikan dan menganalisis.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectCritical thinkingen_US
dc.subjectPandangan Islamen_US
dc.titlePenerapan Berpikir Kritis (Critical Thinking) Menurut Pandangan Islam dalam Pembelajaranen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
16311711.pdf
  Restricted Access
1.63 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.