Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1168
Title: Konsep Zuhud dalam Perspektif Tafsir (Studi Komparatif Kitab Lathaif Al-Isyarat dan Tafsir Al-Azhar)
Authors: H. Rosyidin, 217410777
Advisor: Artani Hasbi
Ahmad Syukron
Issue Date: 2020
Publisher: Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Tema zuhud menjadi objek kajian penting di kalangan ulama dari masa ke masa. Para sarjana muslim baik dari teologi, tafsir, fikih dan bahkan ulama tasawuf dan lainnya seringkali mengkaji permasalahan ini. Pada hakikatnya, kajian tentang zuhud menjadi perdebatan di kalangan ulama sufi, baik sufi klasik maupun modern. Setiap sufi memiliki sudut pandang yang berbeda untuk menjelaskan hakikat zuhud itu. Tesis ini hendak memusatkan pembahasan zuhud perspektif al-Qusyairi dalam tafsirnya Lathâif al-Isyârât dan Hamka dalam tafsirnya al-Azhar. Pada peneliti sebelumnya sudah banyak yang membahas tentang zuhud, namun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah dari sisi perspektif dengan membandingkan dua tokoh sufi klasik dan modern. Penelitian ini bertujuan untuk melacak pandangan al-Qusyairi dan Hamka tentang Zuhud dalam lathâif al-Isyârât dan Tafsir al-Azhar serta menganalisa cara pandangan kedua tokoh tersebut dan relevansinya dengan kehidupan sekarang; meneliti konsep zuhud menurut al-Qusyairi dan Hamka dalam lathâif al-Isyârât dan Tafsir al-Azhar; untuk mengetahui titik temu pandangan kedua tokoh tersebut tentang zuhud; juga untuk mengetahui relevansi makna zuhud dalam konteks kehidupan sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskripsi-analitis. Adapun tahapan-tahapannya adalah pertama, mendeskripsikan dan menganalisis konsepsi zuhud pandangan al-Qusyairi dan Hamka; kedua, mendeskripsikan dan menganalisis ayat-ayat yang dijadikan landasan ajaran zuhud dalam tafsir Lathâif al-Isyârât dan al-Azhar dalam rangka membuktikan adanya ajaran zuhud dalam al-Qur’an; ketiga, mendeskripsikan dan menganalisis relevansi ajaran zuhud al-Qusyairi dan Hamka. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pandangan al-Qusyairi dan Hamka tentang zuhud memiliki landasan teologis (ayat-ayat al-Qur’an) dalam tafsir Lathaif al-Isyarat dan al-Azhar, memiliki perbedan dan kesamaan, relevansinya dalam konteks kehidupan sekarang. Bagi mereka, zuhud bukan berarti menghindarkan dan tidak peduli dengan hal yang menyangkut dengan dunia, tetapi menempatkan kepentingan akhirat dan menjadikan dunia sebagai sarana untuk terwujudnya tujuan akhirat. Rumusan zuhud al-Qusyairi memberikan makna bahwa zuhud itu adalah paling tidak terdiri dari dua sikap, yaitu sikap tidak merasa bangga dengan apa yang dimiliki, dan tidak merasa sedih ketika kehilangan harta dan lainnya. sikap zuhud mendorong seseorang untuk bebuat bijak dalam menyikapi semua persoalan. Sedangkan rumusan zuhud Hamka adalah sudi kaya, sudi miskin, hidup tanpa dikuasai dengan materi (dunia), harta tidak menghalangi seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan. Titik temunya adalah zuhud bagi mereka tidak menafikan kepentingan dunia.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1168
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
217410777-H. Rosyidin.pdf
  Restricted Access
217410777-Tesis4.01 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.