Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1191
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuthmainah-
dc.contributor.authorFathira Dian Reskyani, 15210654-
dc.date.accessioned2021-02-17T05:13:17Z-
dc.date.available2021-02-17T05:13:17Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1191-
dc.description.abstractDalam Al-Quran, perilaku menyembunyikan ajaran agama banyak dilakukan oleh Ahli Kitab yaitu Yahudi dan Nasrani. Pada akhirnya Allah SWT mengecam mereka bahwa mereka akan mendapat laknat dan ditempatkan pada tempat yang sangat buruk di akhirat kelak. Perilaku menyembunyikan ajaran agama ini tidak hanya dilakukan oleh Ahli Kitab, sampai sekarang bahkan banyak umat Islam pun yang melakukannya. Masalah yang diangkat penulis yaitu bagaimana penafsiran menyembunyikan ajaran agama perspektif ulama tafsir kontemporer yaitu tafsir al- Mishbâh dan tafsir al-Azhar, dalam penelitian ini Buya Hamka lebih menonjolkan penafsiran menyembunyikan ajaran agama dengan mengupas secara mendalam Ahli Kitab (sejarah-sejarah dan contoh penyimpangannya) sedangkan Sedangkan Quraish Shihab, disebagian besar penafsirannya, tidak banyak menyinggung sejarah Ahli Kitab dan penyimpangan yang dilakukannya. Walaupun terdapat perbedaan pada penafsiran yang dilakukan oleh Buya Hamka dan Quraish Shihab, tetapi itu hanya pada tataran corak dan bentuk penafsiran yang berbeda, tetapi secara hakikat keduanya tidak memiliki perbedaan karena sama-sama menyampaikan dan menjelaskan tentang sifat buruk Ahli Kitab yang suka menyembunyikan ajaran agama dan berpesan jangan mengikutinya. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan penelitian kepustakaan (library research). Dalam artian penelitian yang proses pengumpulan datanya dilakukan dengan menghimpun data dari berbagai literatur dan menjadikan dunia teks sebagai objek utama analisisnya. Dalam kajian tafsir, penelitian ini termasuk dalam ragam tafsir tematik atau maudhû’i. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa Buya Hamka dan Quraish Shihab menyepakati tentang konteks menyembunyikan ajaran mempunyai objek yang luas dan aktual bahwa perilaku menyembunyikan ajaran agama bisa dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja. walaupun dalam Al-Quran perilaku menyembunyikan ajaran agama ditujukan kepada Ahli Kitab saja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectAjaran Agamaen_US
dc.subjectTafsir Al-Azharen_US
dc.subjectTafsir Al-Mishbâhen_US
dc.titleMenyembunyikan Ajaran Agama Perspektif Tafsir Al-Azhar dan Tafsir Al-Mishbahen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
15210654.pdf
  Restricted Access
1.62 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.