Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1268
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorH.D. Hidayat-
dc.contributor.advisorM. Ziyad Ulhaq-
dc.contributor.authorYogi Suparman, 218410846-
dc.date.accessioned2021-06-03T05:18:50Z-
dc.date.available2021-06-03T05:18:50Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1268-
dc.description.abstractTulisan ini merupakan penelitian tentang munâsabah dalam Al-Qur’an. Jenis-jenis munâsabah dalam Al-Qur’an sangatlah banyak. Sehingga penelitian ini hanya fokus pada munâsabah (korelasi) antara lafazh (bunyi) dengan maknanya, terutama dalam fâshilah ayat-ayat di juz Tabârak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan ilmu linguistik terutama ilmu balâghah, ilmu dalâlah dan ilmu ashwât. Sumber data primernya adalah kitab-kitab yang berhubungan langsung dengan tema pembahasan terutama kitab-kitab tafsir seperti, Tafsir al-Kasysyaf, Fî Zhilâlil Qur’an dan at Taẖrîr wa at Tanwîr. Adapun sumber data sekundernya adalah semua kitab atau tulisan yang berkaitan dengan tema, baik berbentuk karya ilmiyah, majalah, jurnal atau yang lainnya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, pertama: Keberagaman dan perbedaan bunyi huruf-huruf hijaiyah pada setiap fâshilah ayat Al-Qur’an sangat berpengaruh pada makna kandungan suatu surat. Kedua, adanya korelasi yang kuat antara bunyi akhir fâshilah dengan makna ayat yang dikandung. Seperti dalam surat Al Jin, ayat-ayatnya diakhiri dengan huruf dal ( د ) yang memiliki sifat bunyi yang kuat (syiddah) dan jelas (jahr). Bunyi huruf tersebut sangat cocok dengan kandungan surat tersebut yaitu penjelasan tentang tauhid yang benar, tanpa dicampuri kesyirikan. Tauhid adalah perkara yang sangat butuh ketegasan dan kejelasan dalam penyampainnya. Sehingga dari penelitian ini dapat diambil faidah bahwa bunyi huruf yang memiliki sifat jahr (nyaring, jelas), syiddah (kuat) dan isti’la (tebal) sering digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang menakutkan atau tentang aqidah seperti hari kiamat, datangnya kematian, ancaman kepada orang kafir dan azab neraka, dan ini merupakan pokok pembahasan pada surat atau ayat makiyah seperti pada juz Tabârak. Adapun huruf-huruf yang memiliki sifat bunyi yang lunak, lembut (huruf lîn dan bainiyyah) namun tetap jelas, sering digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang menyenangkan seperti kenikmatan surga, pahala bagi orang-orang mukmin atau digunakan untuk menasehati nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wasallam seperti dalam surat Al-Muzzammil dan Al-Insân.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectMunâsabahen_US
dc.subjectKorelasien_US
dc.subjectBunyi Fâshilah Qur’anen_US
dc.subjectJuz Tabâraken_US
dc.titleKorelasi Antara Lafazh dan Makna dalam Fawashil Qur'aniyyah (Studi Analisis Semantik-Fonologi Terhadap Ayat-Ayat di Juz Tabarak)en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
218410846-Yogi Suparman.pdf
  Restricted Access
218410846-Tesis3.44 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.