Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1278
Title: Pemahaman Jamaah Sema'an Al-Qur'an Al-Hawa Tanggungharjo Grobogan Terhadap Tafsir Ayat Nafkah Istri
Authors: Maharati Marfuah, 218410824
Advisor: Artani Hasbi
Ade Naelul Huda
Issue Date: 2020
Publisher: Pascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Majelis Taklim Sema'an Al-Qur'an al-Hawa Tanggungharjo Grobogan adalah salah satu majelis taklim yang secara rutin seminggu sekali menggelar sema'an pembacaan Al-Qur'an dan juga kajian. Semua jamaahnya adalah ibu-ibu. Kebanyakan mereka ikut andil bekerja untuk memenuhi nafkah keluarga. Bahkan sebagian ada yang menjadi tulang punggung keluarga. Padahal dalam Islam, suami adalah pihak yang berkewajiban untuk memenuhi nafkah keluarga sekaligus menjadi hak dari istri. Selain itu nafkah juga bernilai pahala suami karena dihitung sebagai sedekah. Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman jamaah Sema'an Al-Qur'an al-Hawa terhadap ayat-ayat hak istri dalam rumah tangga serta menganalisis respon ibu-ibu jamaah al-Hawa terhadap hak nafkah istri dalam Al-Qur'an. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode studi lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis data, reduksi data dan simpulan. Penelitian ini dilakukan sejak 24 Maret 2020 sampai dengan 20 Juli 2020. Tesis ini menunjukkan bahwa dalam keluarga yang berkewajiban memberikan nafkah adalah suami. Meski demikian, seorang perempuan yang menjadi istri tak dilarang untuk bekerja dalam mencari nafkah, selama dalam batas yang diperbolehkan dalam syariat. Mayoritas para jamaah Sema'an Al-Qur'an al-Hawa Tanggungharjo tahu akan hal itu, meski tak bisa menyebutkan secara spesifik landasan ayat dalam Al-Qur'an. Mereka bekerja karena menganggap bahwa istri punya tanggungjawab juga untuk membantu suami. Terlebih dalam pandangan mereka, seorang perempuan itu menikah cukup sekali seumur hidupnya, maka mereka mempersiapkan diri jika nantinya suami telah tiada, para istri tetap bisa melanjutkan mencari nafkah untuk keluarga. Tesis ini sependapat dengan pandangan Quraish Shihab bahwa suami wajib memberi nafkah istri, meski istri boleh bekerja mencari nafkah selama norma-norma agama dan susila tetap dijaga. Tesis ini tidak sependapat dengan Mary Wollstonecraft, seorang perintis gerakan feminisme Inggris yang mengemukakan bahwa rumah tangga menjadi belenggu yang menjadikan kaum wanita tertindas dan harus bangkit dari belenggu itu.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1278
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
218410824-Maharati Marfuah.pdf
  Restricted Access
Tesis-2184108242.58 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.