Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1394
Title: Hoaks Dalam Perspektif Al-Qur’ân (Analisis Semantik Kata Buhtân Menurut Toshihiko Izutsu)
Authors: Haplatul Layal Mardika, 17210834
Advisor: Arison Sani
Issue Date: 2021
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Setiap kata yang tercantum dalam Al-Qur’ân memiliki keistimewaan masing-masing yang harus digali maknanya dan difahami kemudian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Al-Qur’ân dapat dipahami dalam berbagai bentuk pendekatan, salah satunya dengan pendekatan semantik. Dalam semantik dikenal dengan istilah kata kunci. Istilah kata kunci Al-Qur’ân merupakan kata-kata yang memainkan peranan sangat penting untuk menentukan penyusunan struktur konseptual dasar pandangan dunia Al-Qur’ân. Di antara kata kunci pembahasan tentang hoaks dalam Al-Qur’ân adalah kata buhtân. Kata buhtân disebutkan 8 kali dalam Al-Qur’ân, termasuk salah satunya dalam bentuk fi’il madhi dan salah satunya lagi dalam bentuk fi’il mudhori, dengan maksud dan makna yang beragam. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji makna kata buhtân dalam Al-Qur’ân. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep kata Buhtân dalam Al-Qur’ân dengan menggunakan metode penelitian library research yaitu suatu penelitian yang memanfaatkan sumber perpustakaan untuk mendapatkan data penelitian. Adapun teori yang digunakan adalah teori semantik Toshihiko Izutsu yang mana akan menghasilkan makna Weltanschauung yaitu suatu konsepsi makna yang direkontruksi Al-Qur’ân. Dalam tahap awal harus menentukan satu fokus kata yang akan dijadikan sebagai objek penelitian, kemudian menggali makna dasar yang akan dijadikan sebagai pedoman pada tahap selanjutnya, pada tahap ketiga menggali makna relasional, setelah mengetahui makna relasi dari kata fokus tersebut maka selanjutnya adalah menggali makna kesejarahan dari kata fokus tersebut, setelah semua tahap ditempuh, maka akan terumuskan Weltanschauung buhtân menurut Al-Qur’ân. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa kata buhtân memiliki makna dasar mengada-adakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Kata buhtân memiliki kemiripan makna dengan ifk, fitnah, kadzib, khada’, qaul al-zur, tahrif, dan ghurur. Juga terdapat kata yang kontradiksi atau berlawanan dengan kata buhtan, yaitu sidq, amanah, dan tabayyun. Dalam periode pra Qur’anik kata buhtan menunjukkan makna perkataan bohong yang membuat tercengang, heran, atau bingung. Kemudian setelah dturunkannya Al-Qur’ân yaitu pada masa Qur’anik, kata tersebut bermakna panik dan heran. Selanjutnya, pada masa pasca Qur’anik kata buhtan bermakna suatu perbuatan tercela yang menyimpang dari agama. Dan yang terakhir adalah Weltanschauung kata buhtân bermakna menjelekkan suatu golongan tertentu atau suatu kebohongan yang sengaja dibuat untuk hiburan.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1394
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
17210834.pdf
  Restricted Access
1.85 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.