Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1426
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorZiyad Ulhaq-
dc.contributor.advisorEdward Maofur-
dc.contributor.authorAfri Ramdani, 219410872-
dc.date.accessioned2021-10-05T07:13:51Z-
dc.date.available2021-10-05T07:13:51Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1426-
dc.description.abstractPenelitian ini mengidentifikasi dan menganalisa penafsiran yang dilansir secara riwayat oleh ‘Alî bin Ibrâhîm al-Qummî ketika menafsirkan Surat Yusuf dalam karyanya tafsîr al-Qummî dari sumber-sumber penafsiran yang disepakati. Apakah riwayat penafsiran yang dinukil oleh ‘Alî bin Ibrâhîm al-Qummî tersebut memiliki sumber yang valid (al-ashîl) atau sebaliknya, tidak memiliki sumber yang valid (ad-dakhîl). Penelitian ini merupakan bentuk aplikasi/implementasi dari teori kritik ad-dakhîl yang digagas oleh ‘Abd al-Wahhâb ‘Abd al-Wahhâb Fâyed dalam karyanya ad-dakhîl fî tafsîr al-Qur’ân al-karîm yang kemudian dikembangkan oleh pengkaji tafsir setelahnya seperti Ibrâhîm ‘Abd ar-Rahmân Muhammad Khalîfah dalam karyanya ad-dakhîl fî at-tafsîr, Jamâl Mushthafâ ‘Abd al-Hâmid an-Najjâr dalam karyanya ushûl ad-dakhîl fî tafsîr âyi tanzîl dan Husain Muhammad Ibrâhîm ‘Umar dalam karyanya ad-dakhîl fî tafsîr al-Qur’ân al-karîm. Sedangkan di Indonesia dikembangkan oleh Muhammad Ulinnuha Husnan dalam disertasinya Rekonstruksi Metodologi Kritik Tafsir yang mencoba membumikan pemikiran ‘Abd al-Wahhâb ‘Abd al-Wahhâb Fâyed tentang teori kritik ad-dakhîl. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kritik hadis dan muqâranah penafsiran sehingga penyajian data yang digunakan adalah deskriptif-analisis. Riwayat-riwayat penafsiran yang dinukil oleh ‘Alî bin Ibrâhîm al-Qummî dalam tafsirnya tersebut dianalisa secara kualitas sanad dan perbandingan matan riwayat dari literatur tafsir lainnya. Hasil analisa tersebut kemudian diklasifikasi kepada dua sub tema bahasan yaitu penafsiran yang memiliki validitas sumber (al-ashîl) dan penafsiran yang tidak memiliki validitas sumber (ad-dakhîl). Temuan peneliti menunjukkan bahwa penafsiran bi al-ma’tsûr dalam Surat Yûsuf yang dilansir oleh ‘Alî bin Ibrâhîm al-Qummî dalam tafsirnya tersebut adalah empat riwayat yang memiliki sumber yang valid (al-ashîl) yaitu penafsiran ayat ke 30, 35, 84-86 dan 110 dan dua belas riwayat yang tidak memiliki sumber yang valid (ad-dakhîl) yaitu penafsiran ayat ke 4, 4, 15, 18, 24, 36, 42, 49, 70, 87, 93-94, dan 108.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectIdentifikasien_US
dc.subjectAnalisaen_US
dc.subjectAl-Ashîlen_US
dc.subjectAd-Dakhîlen_US
dc.subjectSurat Yûsufen_US
dc.titlePenafsiran Al-Ashil dan Ad-Dakhil Syi'ah (Identifikasi dan Analisis Kritis Terhadap Penafsiran Surat Yusuf dalam Tafsir Al-Qummi Karya Ali bin Ibrahim al-Qummi w. 329 H)en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
219410872-Afri Ramdani.pdf
  Restricted Access
219410872-Tesis2.18 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.