Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1435
Title: Makna Luhun Al-`Arab dan Kontekstualisasinya pada Tilawah Al-Qur'an dengan Langgam Jawa (Studi Analisis Pandangan Ulama NU di Jember Jawa Timur)
Authors: Abdillah Khoirul As'ad, 217410698
Advisor: Muhamamad Ulinnuha
M. Ziyad Ulhaq
Issue Date: 2021
Publisher: Pascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Langgam Jawa menjadi daya tawar tersendiri dalam senandung tilawah Al-Qur’ân, terlebih para mustami’-nya ialah mereka yang lahir dan besar dengan budaya Jawa. Rasulullah menganjurkan agar memperindah bacaan Al-Qur’ân dengan suara yang merdu dan lagu yang indah, agar lantunan ayat Al-Qur’ân bisa merasuk pada jiwa-jiwa para pendengarnya. Namun demikian, praktek bacaan Al-Qur’ân dengan Langgam Jawa sebagai upaya membumikan Al-Qur’ân mendapatkan sorotan para tokoh agama dan ORMAS besar di Indonesia, seperti FPI, MUI, dan juga NU. Sebab, ada sebuah hadis yang dengan tegas mengharuskan bacaan Al-Qur’ân dengan lahjah Arab, seperti dalam hadis Iqra’ Al-Qur’an bi Luhûn al-‘Arab (bacalah Al-Qur’ân dengan menggunakan lahn Arab). Pro dan kontra terkait hal itu mewarnai media-media visual ataupun audiovisual. Tokoh-tokoh yang berada di bawah ORMAS NU menjadi tokoh utama dalam menjawab persoalan pro dan kontra praktek langgam jawa dalam tilawah al-Qur’ân. Tidak sedikit karya-karya yang juga pernah mengulas pro dan kontra langgam jawa dalam praktek tilawah al-Qur’ân. Semisal pada jurnal yang telah ditulis oleh bapak Ahsin Sakho Muhamad dengan judul Qira’at dan Tarannum Sebagai Medium Dakwah. Karya Siti Lathifah Hanum dengan judul “Melagukan Al-Qur’ân Dengan Langgam Jawa” karya-karya tersebut mengulas tentang pro dan kontra melagukan bacaan Al-Qur’ân. Namun, fokus kajian pada dua karya tersebut berbanding jauh dengan penelitian ini. Karya dari dua penelitian di atas, terfokus pada ulasan-ulasan pandangan tokoh dan ormas yang sudah ramai di media masa dan kemudian ditelaah dengan disandingkan pada dalil-dalil al-Qur’an, al-Sunnah, dan pandangan ulama. Sedangkan fokus utama dalam penelitian ini ialah pandangan tokoh-tokoh NU di Jember, terlebih di Jember persoalan-persoalan tentang kemasyarakatan selalu aktif didiskusikan pada forum LBM (Lembaga Bahtsul Masa’il) oleh para tokoh NU dalam memunculkan hukum tentang persoalan yang baru. Runtutan masalah tersebut mendorong penulis untuk mengkaji lebih dalam terkait pemaknaan Luhûn al-‘Arab dalam perspektif tokoh-tokoh NU Jember. Rumusan masalah dalam penelitian ini ; 1) Bagaimana Relasi Luhûn al-‘Arab dengan langgam Jawa menurut tokoh NU Jember? 2) Bagaimana konsekuensi hukum dari bacaan Al-Qur’ân dengan menggunakan langgam Jawa menurut tokoh-tokoh NU di Kabupaten Jember? Dalam penelitian ini metode yang digunakan ialah kualitatif dengan pendekatan living al-hadis. Yakni metode yang menganalisis secara langsung pada lapangan, dengan diikuti living hadis. Living hadis berfungsi mencari pemahaman secara langsung dari para tokoh tentang makna hadis yang sedang diteliti. Hasil penelitian dari beberapa tokoh NU Jember, maka dalam penelitian ini bisa disimpulkan ; pertama, Hubungan Luhûn al-‘Arab dengan langgam Jawa menurut tokoh NU Jember ialah dalam konteks melagukan bacaan Al-Qur’ân, dan bermuara menjadikan Al-Qur’ân bisa indah didengarkan juga bisa diterima dengan baik. Kedua, Bacaan Al-Qur’ân dengan menggunakan irama Langgam Jawa memperoleh kesunnahan membaguskan bacaan Al-Qur’ân sesuai dengan ketetapan Rasulullah Saw. dengan catatan tidak merusak kemuliaan Al-Qur’ân, dan tetap pada koridor tajwid.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1435
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
217410698-Abdillah Khoirul As'ad.pdf
  Restricted Access
217410698-Tesis2.68 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.