Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1779
Title: Term Al-Sail Dan Kaitannya Terhadap Kesehatan Mental
Authors: FIA RIZKA RAHMADHANI, 18210973
Advisor: Arison Sani
Issue Date: 2022
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Skripsi ini berjudul “Term Al-Sā’il dan Kaitannya Terhadap Kesehatan Mental”. Yang disusun oleh Fia Rizka Rahmadhani (18210973) mahasiswi jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Ilmu Al-Qur’an Jakarta. Skripsi ini dilatar belakangi oleh keingintahuan penulis mengenai penafsiran para mufassir terkait term al-sā’il. Kemudian bagaimana kesehatan mental al-sā’il (pengemis) yang menjadikan mengemis sebagai profesi karena alasan malas, tidak mau bekerja sedang ia masih mampu untuk bekerja. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penafsiran para mufassir pada term al-sā’il dalam Al-Qur’an, serta bagaimana relevansi term al-sā’il terhadap kesehatan mental pegemis. Terdapat skripsi dengan judul “Al-sā’il Dalam Al-Qur’an Dan Implementasinya Dalam Kehidupan (Studi Tafsir Tematik)” ditulis oleh Puji Lestari pada tahun 2019. Persamaan skripsi ini dengan skripsi sebelumnya adalah sama-sama membahas al-sā’il, bedanya dengan skripsi yang penulis tulis ialah mengaitkan term al-sā’il dengan Kesehatan mental yang menggunakan pendekatan psikoanalisis teori Sigmund Freud. Oleh karena itu, skripsi ini termasuk penelitian baru. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan dengan kajian library research. Sumber data primer yakni menggunakan mushaf, kitab tafsir dan buku Kesehatan mental yang terkait dengan pembahasan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Teknik penelitian menggunakan metode analisis isi (content analysis). Metode yang digunakan yakni metode pendekatan psiko-analisis dengan teori psikoanalisis Sigmund Freud, bahwa struktur kepribadian pada manusia terdiri dari id, ego, dan super-ego. Hasil dari penelitian ini. Dalam penafsiran ayat term al-sā’il, bahwa seseorang harus menjaga dirinya dari perbuatan meminta-minta, apabila ingin meminta maka dengan etika, jangan meminta bantuan apabila belum terdesak, apabila telah sampai peminta-minta (al-sā’il) maka beri atau tolak dengan jawaban yang memuaskan, tidak boleh memberi pada orang kaya, individu yang masih mampu fisik dan batinnya bekerja dan bagi individu xvi yang mampu bekerja dilarang mengemis dan keharusan untuk bekerja karena individu yang seperti ini tidak termasuk dalam syarat seseorang yang diperbolehkan untuk meminta-minta. Seseorang yang mengemis karena alasan malas, tidak mau bekerja sedang ia masih mampu untuk bekerja adalah pengemis yang didorong oleh id, serta mengemis karena alasan tersebut hukumnya haram, Islam menganjurkan untuk memanfaatkan potensi diri, menghargai diri sendiri serta sikap menghargai orang lain, agar sistem kepribadian id, ego, dan super-ego dalam diri seseorang tetap stabil, dan terjaganya kesehatan mental dalam diri setiap individu
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1779
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18210973.pdf
  Restricted Access
1.13 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.