Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1970
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorUmmi Khusnul Khatimah-
dc.contributor.authorBella Bartiza, 18210939-
dc.date.accessioned2022-10-11T05:21:25Z-
dc.date.available2022-10-11T05:21:25Z-
dc.date.issued2022-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1970-
dc.description.abstractDalam ranah keilmuan tafsir Al-Qur’an dari masa ke masa, kaum laki-laki lebih mendominasi dari pada perempuan. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi kaum hawa, karena isu-isu perempuan akan lebih terjawab secara tuntas jika perempuan memberikan perhatian dalam bidang keilmuan terkait. Seperti isu poligami yang sampai sekarang mesih menjadi bahan diskusi yang hangat di kalangan cendikiwan tafsir. Maka dalam penelitian ini, penulis bermaksud mengkaji persoalan poligami menurut para mufasir wanita yakni dalam kitab Naz{ara>t Fi> Kita>billa<h karya Zainab al-Gaza>li>, al-Lu’lu’ wa al-Marjan> Fi> Tafsi>r Al-Qur’a>n karya Kari>ma>n H{amzah dan Tafsi>r Al-Qur’a<n Li al-Syaba<b karya Fa>tin al-Falaki> terkait ayat-ayat poligami. Jenis penelitian ini yakni menggunakan library reasarch (kajian pustaka) dimana sumber data primernya adalah kitab Naz{ara>t Fi> Kita>billa<h, al-Lu’lu’ wa al-Marjan> Fi> Tafsi>r Al-Qur’a>n dan Tafsi>r Al-Qur’a<n Li al-Syaba<b. sementara sekunder menggunakan literatur-literatur yang terkait dengan penelitian. Sedangkan dalam proses pengumpulan data, penulis menggunakan metode analisis komparasi yang digagasi oleh Abdu al-Hayy al-Farmawi>. Adapun hasil analisis penelitian ini yaitu, pertama, secara garis besar hasil penelitian ini berkisar pada dua sub pembahasan, pertama konsep poligami (QS. Al-Nisa>’ [4]: 3) dan konsep adil dalam poligami (QS. Al-Nisa>’ [4]: 129) menurut masing-masing tokoh. Kedua, persamaan dan perbedaan. Persamaannya yaitu ketiga mufasir sepakat membenarkan syariat kebolehan berpoligami namun dengan persyaratan yang sangat ketat. Perbedaannya terdapat pada titik fokus atau kecenderungan mufasir dalam menafsirkan ayat-ayat tersebut. Zainab lebih fokus membahas anak yatim dan memberi nasehat-nasehat seputar pernikahan yang penulis duga sebagai upaya agar suami tidak berpoligami. H{amzah lebih komperehensif yakni, membahas sosio-historis pra Islam sebelum disyariatkan hukum poligami dan kondisi-kondisi yang dibolehkan untuk berpoligami. Sedangkan Fa>tin, tidak jauh dari tekstual ayat. Ketiga, relevansi pandangan mufasir terkait poligami dengan hukum poligami di Indonesia, yakni sangat relevan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectPoligamien_US
dc.subjectZainaben_US
dc.subjectH{amzah dan Fa>tinen_US
dc.titlePoligami Dalam Perspketif Mufasir Perempuan (Studi Komparatif Kitab Nazarat Fi Kitabillah Karya Zainab Al-Gaza>li (W. 2005 M), Al-Lu’lu’ Wa Al-Marjan Fi Tafsir Al-Qur’an Karya Kariman Ḥamzah (L. 1948 M) dan Tafsir Al-Qur’an Li Al-Syabab Karya Fatin Al-Falaki (L. 1954 M)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18210939.pdf
  Restricted Access
1.59 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.