Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1972
Title: Alam Semesta Perspektif Tafsir ‘Ilmi (Telaah Langit dan Bumi pada Kitab Tafsir Al-Jawahir)
Authors: Putri Handayani, 18211050
Advisor: Arison Sani
Issue Date: 2022
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Al-Qur‟a>n diturunkan kepada umat Muslim yang di dalamnya terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah ilmu sains. Ilmu yang memuat berbagai macam fenomena alam. Di dalam Al-Qur‟a>n terdapat beberapa surah yang membahas mengenai terbentuknya alam semesta masih secara abstrak. Dengan ilmu pengetahuan dipelajari secara mendalam dapat mengetahui bahwa alam semesta (langit dan bumi) awalnya adalah satu kesatuan dalam titik singularitas sebagai asal dari segala apa yang ada di jagat raya ini. Salah satu asas epistemologi paradigma Al-Qur‟a>n yaitu kauniyah, ilmu yang berkenaan dengan hukum alam yang di dalamnya menguraikan berbagai persoalan kehidupan, alam raya dan fenomenanya. Allah memerintahkan kepada kita untuk mempelajari dan merenungi terhadap alam raya dan fenomenanya. Sebagaimana disebutkan oleh T}ant{awi Jauhari dalam tafsirnya Al-Jawa>hir, yang menyebutkan ayat kauniyah terkait alam semesta. Penelitian ini membahas tentang alam semesta (langit dan bumi) dalam Al-Qur‟a>n yang dideskripsikan pada penafsiran T}ant{awi Jauhari. Selain itu dalam penelitian ini juga memaparkan bagaimana relevansi penafsiran T}ant{awi Jauhari tentang alam semesta dengan sains. Perbedaan dengan peneliti sebelumnya yakni pada penelitian Rizki Firmansyah, ia hanya membahas penciptaan langit dan bumi yang berasal dari satu titik pusat yang saling menempel merekat dan pada akhirnya terpisah. Dalam penelitian Rizki Firmansyah metode yang ia gunakan adalah deskriptif analitis, menjelaskan teori dasar, mengalisa penafsiran T}ant{awi Jauhari dan menjelaskan kekurangan dan kelebihannya termasuk implikasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Yang dimana peneliti berusaha mendeskripsikan peristiwa atau kejadian yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini. Selanjutnya menganalisa dari data primer dan sekunder yang diperoleh dan menyimpulkan hasil atas masalah yang dikemukakan. Dalam penelitian ini T}ant{awi Jauhari menjelaskan dalam penafsirannya, bahwa substansi dalam tafsirnya adalah derivasi sittati ayya<m (enam hari), terbentuknya alam semesta. Enam masa yang ia tafsirkan memiliki substansi yang berbeda-beda. Masa pertama terciptanya matahari, kedua bumi, ketiga air, keempat tumbuh-tumbuhan, dan yang keenam terciptanya manusia. di dalam menafsirkan enam masa tersebut ia tafsirkan secara independen yang sesuai dengan rasionalitas dan ijtihadnya sendiri. Untuk memperkuat argumentasi dalam penafsiran Tantawi memberikan penjelasan mengenai ilmu falak (astronomi) modern. Selain itu di dalam menjelaskan derivasi sittati ayya<m ia juga mengutip pendapat para ulama. Namun ia tidak berpihak pada pendapat mayoritas ulama dan ia juga mengakui interpretasi yang dibangun sangat berbeda dengan para ulama lain. Relevansi penafsiran alam xvii semesta dengan sains bisa dikatakan cukup relevan, karena terbentuknya alam semesta ini sama-sama menggunakan derivasi sittati ayya<m. Namun untuk berapa lama masanya hanya Allah yang Maha Mengetahui. Maksud relevansi disini untuk memberi isyarat untuk umat Islam agar memperhatikan fenomena-fenomena alam untuk menambah keyakinan dan keimanan kepada Allah dan juga dapat menghadirkan pemahaman terhadap makna-makna Al- Qur‟a>n yang lebih baik.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1972
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211050.pdf
  Restricted Access
2.04 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.