Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1973
Title: Fasad Dalam Al-Qur'an (Studi Analisis Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Az-Zuhaili [w. 1434 H])
Authors: Rajni Amelia, 18211059
Advisor: Ahmad Dimyati Badruzzaman
Issue Date: 2022
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Fenomena kerusakan di zaman sekarang, sering terjadi dimana-mana hal ini dibuktikan dengan adanya fenomena kecil namun nyata seperti kenaikan suhu global dan perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi. Bumi telah dirugikan oleh aktivitas manusia berupa banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan penggundulan hutan. Dengan kemajuan teknologi dan zaman, manusia mulai mengesampingkan alam yang sudah rusak akibat ulah tangan manusia itu sendiri. Adapun kerusakan dalam Al-Qur’an dikenal dengan istilah fasād. Fasād sendiri memiliki makna yang cukup komprehensif yaitu mencakup jiwa/rohani, tubuh/jasmani, dan segala sesuatu yang tidak seimbang atau seharusnya. Fasād adalah kebalikan dari ṣalah, yang biasanya dikaitkan dengan hal-hal yang bermanfaat dan tidak bermanfaat. Penelitian ini membahas tentang kata fasād yang mana di dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 50 kali dalam 23 surah. Penyebutan kata fasād dalam Al-Qur’an memiliki konteks beragam yang mencakup berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini lebih spesifik menjelaskan kata fasād berbeda dengan penelitian sebelumnya, yang mana penelitian sebelumnya lebih mencakup tentang berbagai kata-kata kerusakan atau keburukan. Jenis penelitian yang digunakan penulis ialah penelitian kepustakaan (library research) dengan merujuk pada sumber penelitian yaitu primer dan sekunder, sebagaimana sumber utama dari penelitian ini adalah kitab Tafsir Al-Munīr. Adapun Teknik Analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Hasil penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1) Penafsiran Wahbah Az-Zuḥailī terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan fasād ialah sebagai keadaan yang tidak teratur dan rusak. Yang mana dalam hal ini kerusakan tidak hanya berkonotasi pada alam saja, melainkan kerusakan pada akidah dan juga akhlak. 2) kontekstualisasi pandangan Wahbah Az-Zuḥailī bahwasanya fasād pada zaman dahulu masih sering terjadi di zaman sekarang, hanya saja pada zaman sekarang kerusakan sudah terlihat menghawatirkan. Banyak yang tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu dapat menyebabkan bumi tidak sehat, dan rusak. Mereka terlalu menikmati apa yang mereka lakukan dan melupakan bahwa yang mereka lakukan akan membuat makhluk lain merasa terganggu, tidak nyaman, dan menerima imbasnya.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1973
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
18211059.pdf
  Restricted Access
1.45 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.