Tingkat Religiusitas Mahasiswi Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta

Abstract

Salah satu aktifitas utama mahasiswi IIQ Jakarta adalah menghafal al-Qur'an. Aktifitas ini tidak hanya menuntut mereka untuk mampu membaca ayat-ayat al­Qur'an dengan baik dan benar, namun berusaha memahami kandungannya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan ini diperkuat dengan cita-cita dari para pendirinya, yaitu agar semua lulusan IIQ tidak hanya menjadi penghafal al-Qur'an saja, namun menjadi ulama wanita yang berperan aktif membantu menyelesaikan permasalahan umat. Tiga aspek pokok yang ada dalam al-Qur'an yaitu aqidah, syariah, dan akhlak yang juga merupakan unsur utama dari agama Islam, diharapkan dapat dikuasai oleh seluruh mahasiswi, dan dapat terintemalisasi dengan sempuma dan terwujud dalam tingginya tingkat religiusitas yang mereka miliki. Penelitian ini bersifat deskriptif eksploratif untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat religiusitas mahasiswi IIQ Jakarta dan perbedaan tingkat religiusitas ditinjau dari banyaknya program tahfizh yang dipilih, asal sekolah dan tempat tinggal mahasiswi IIQ. Responden penelitian ini sebanyak 60 orang mahasiswi IIQ yang masih aktif mengikuti perkuliahan. Sampel diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen yang digunakan adalah skala religiusitas yang disusun peneliti berdasarkan teori dari Glqck & Stark yang diadaptasi oleh Djamaludin Ancok dan Fuat Nashori. Dari hasil analisis deskriptif diketahui bahwa mahasiswi IIQ mempunyai tingkat religiusitas yang tinggi. Hasil uji I-test memperlihatkan tidak adanya perbedaan tingkat religiusitas antara mahasiswi IIQ yang memilih program tahfizh penuh dan terbatas, dan ada perbedaan tingkat religiusitas antara mahasiswi IIQ yang tinggal di asrama dan di rumah. Sedangkan berdasarkan uji ANA VA diketahui tidak terdapat perbedaan tingkat religiusitas antara mahasiswi IIQ yang berasal dari SMU, MA, dan pesantren.