Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2260
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSuwarno Imam-
dc.contributor.authorImas Maziyyah, 05310746-
dc.date.accessioned2022-11-04T07:05:23Z-
dc.date.available2022-11-04T07:05:23Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2260-
dc.description.abstractJumlah korban narkotika di Indonesia hingga saat ini berjumlah 3,6 juta jiwa atau setara dengan 1,5 persen dari jumlah populasi penduduk Indonesia. Korban rata-rata berusia 20 sampai 29 tahun. Dengan demikian semakin banyak pula pusat-pusat perawatan dan pengobatan atau pusat rehabilitasi korban penyalahgunaan narkotika di Indonesia, di antaranya Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah. Salah satu bentuk rehabilitasi social di panti ini yaitu adanya pelayanan bimbingan kerohanian oleh guru agama Islam. Hal ini menunjukkan bahwa agama merupakan kebutuhan psikis manusia, karena ia mampu mengatur dan mengendalikan sikap, pandangan hidup, perbuatan dan cara menghadapi berbagai masalah. P􀁿nelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Selain pendekatan kualitatif, penulis mengambil data melalui angket bagi warga binaan sosial untuk mengetahui tentang frekuensi kegiatan keagamaan di Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah. Teknik pengumpulan datanya yaitu melalui observasi, wawancara, dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama " Islam dalam menanggulangi korban narkotika di Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang menunjukkan bahwa 80% warga binaan sosial menyatakan kegiatan keagamaan ini dilakukan secara rutin. Namun belum dapat dikatakan sempuma, karena masih ada warga binaan sosial yang tidak mengikuti kegiatan keagamaan, yaitu sebanyak 20%. Keberhasilan dalam mengikuti kegiatan keagamaan dapat terlihat dari hasil angket sebanyak 95% warga binaan sosial menyatakan adanya perubahan perilaku setelah mengikuti kegiatan keagamaan. Warga binaan sosial yang telah mengikuti program rehabilitasi dan telah selesai, kemudian kembali kepada keluarga yaitu sebanyak 62,5%. Adapun yang masih berada di panti, namun sudah pada tahap diberikan keterampilan sebanyak 10%. Sedangkan yang masih dalam tahap bimbingan sebanyak 7 ,5% dan yang keluar dari panti tanpa izin sebanyak 20%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectKontribusien_US
dc.subjectPendidikan Agama Islamen_US
dc.subjectKorban Narkotikaen_US
dc.titleAnalisis Kontribusi Pendidikan Agama Islam dalam Menanggulangi Korban narkotika (Studi Kasus di Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah Tangerang Selatan)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Imas Maziyyah_FULL.pdf
  Restricted Access
8.6 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.