Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2719
Title: Pornografi dan Pornoaksi Dalam Perspektif Al­Qur'an (Kajian Analisis Ta/sir Tematik)
Authors: Siti Rahayu, 06210289
Advisor: Faizah Ali Sibromalisi
Issue Date: 2011
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Tolok ukur peradaban suatu masyarakat tercermin dari penjagaan nilai­nilai moral dalam setiap aspek hidupnya. Pelanggaran terhadap nilai-nilai kebaikan memberi peluang yang sangat besar bagi hancurnya sendi-sendi kehidupan masyarakat tersebut. Pada dasarnya susunan sosial adalah susunan moral. Masyarakat disusun menurut peraturan moral. Kegiatan akal budi yang mengarahkan manusia pada pemahaman tentang tatacara dan perjalanan kehidupan sosial, sifat dunia sosial, interaksi sosial antar sesama manusia, tidak dapat dikatakan lain kecuali nilai moral itu sendiri, akan tetapi jika keluhuran dan kesakralan maknanya direduksikan pada nilai komersial, tentu ini menjadi masalah besar. Pengeksploitasian seks sebagai barang komoditi mengakibatkan seseorang terkondisi untuk memandang seks sebagai barang konsumsi. Karena itu, konsumsi seperti ini dapat saja terjadi tanpa batas dan arah. Salah satu gejala yang dapat dilihat adalah gaya hidup free sex yang pada saat ini telah menggoyahkan aturan-aturan perilaku seks yang sudah mapan. Secara jelas, Islam melalui surah Al-A'raf ayat 26 mengatakan bahwa Allah telah menurunkan pakaian bagi manusia untuk dijadikan penutup aurat. Pakaian adalah perhiasan dan symbol ketakwaan bagi manusia Islam yang beriman agar mengetahui bahwa segala yang ada di muka bumi merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Selain itu, pakaian adalah perangkat bagi manusia yang beriman agar terlindungi dari berbagai fitnah yang berhubungan dengan kemaksiatan, seksualitas, dan pornoaksi yang disebabkan oleh perilaku bebas dan berpakaian yang tidak sesuai dengan landasan agama. Dari latar belakang tersebut di atas, penulis akan membahas pokok permasalahan yang ada, yakni tentang pengertian pornografi dan pornoaksi, kemudian pembahasan tentang antisipasi terhadap pomografi dan pomoaksi, dan hukuman terhadap pelaku pomografi dan pomoaksi. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kcpustakaan (Library Research) yaitu mengumpulkan informasi dari buku-buku rujukan serta mengkaji bahan-bahan tersebut kemudian menyajikannya. Adapun metode pembahasan dalam skripsi ini berupa pendekatan kajian Deskriptif-Analitis, yaitu suatu metode yang berupaya untuk menggali dan meneliti sumber-sumber yang ada kaitannya dengan permasalahan diatas, untuk kemudian dijadikan sebagai rujukan utama dalam penulisan skripsi ini. Untuk teknik penyusunannya, penulis berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta tahun 2009. Adapun pembahasan yang akan penulis uraikan dalam skripsi ini adalah mengenai pengertian pomografi dan pomoaksi itu sendiri, dengan berbagai pengertian menurut beberapa ulama dibidangnya. Kemudian antisipasi terhadap pomografi dan pomoaksi yang harus dilakukan dengan upaya-upaya penanganan internal dan external. Dan hukuman terhadap pelaku pomografi dan pornoaksi baik dari kalangan orang-orang mu'min muhsan baik laki-laki maupun perempuan, mereka akan mendapatkan hukuman di dunia dan di akhirat, bila mereka tidak bertaubat dan tidak menjalankan hukuman di dunia, ia akan diazab di neraka. Sebagai akhir dari pembahasan, penulis memberikan kesimpulan atas jawaban-jawaban latar belakang masalah yang dimaksud: 1. Pomografi merupakan satu penyajian, baik dari visualisasi gambar, lukisan, foto, film, sampai diskripsi dalam tulisan, yang kesemua itu terdapat unsur seks, cabul maupun tingkah laku yang bisa membangkitkan nafsu birahi seseorang, sehingga (dengan dasar itu) dapat dikategorikan telah melecehkan hakekat dan martabat wanita, melanggar moral, ajaran agama, adat istiadat dan tradisi. Sedangkan pomoaksi adalah sebuah perbuatan memamerkan aurat baik laki-laki maupun perempuan, yang digelar dan ditonton secara langsung dari mulai aksi yang "biasa-biasa" saja (seperti aksi para artis di panggung hiburan umum) hingga yang luar biasa dan atraktif (seperti tarian telanjang di tempat hiburan umum maupun di hiburan khusus seperti diskotek, klab malam, dan lain-lain). 2. Maraknya peredaran pomografi dapat memicu kekerasan seksual dan perilaku yang tidak sesuai dengan budaya bangsa dan tuntutan agama pada akhimya akan dapat merusak kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, sebagai antisipasi terhadap bahaya pomografi dan pomoaksi yaitu pemerintah dapat bekerja sama dengan lembaga masyarakat dan agama untuk menyelenggarakan seminar maupun sosialisasi dalam rangka membendung dan memperbaiki moral bangsa untu kedepannya. Untuk itu, perlu kesadaran semua pihak untuk menyadarkan masyarakat dalam skala kecil atau keluarga dan masyarakat pada umumnya untuk mengatasi dampak yang diakibatkan oleh pomografi ini. Antisipasi terhadap bahaya pomografi ini dapat dilakukan melalui dua hal. Pertama, penganganan Internal, yaitu : meningkatkan ketahanan diri dan keluarga. Kedua, penganganan Ekstemal, yaitu : Adanya regulasi yang tegas dan payung hukum yang memadai. 3. Pomografi dan pomoaksi menurut pandang Al-Qur'an merupakan ancaman terhadap semua yang terlibat, dan dapat juga ia berbicara secara umum, sehingga kata fahisyah mencakup segala macam kekejian, baik berupa tuduhan perzinahan, pomografi, pomoaksi maupun selainnya. menurut ketentuan agama pula, sudah benar-benar nyata kesalahan dan hukuman bagi pelaku perbuatan pomografi dan pomoaksi serta para pelaku penyebar luasan perbuatan tersebut yang menyebabkan timbulnya fitnah di masyarakat seperti yang telah dijelaskan oleh Allah SWT menerangkan dalam Al-Qur'an Surah An-Nal!l [16]: 105, mengenai hukuman bagi orang yang menyebarkan fitnah dan tentang orang yang berbuat zina di dalam Q.S An-Nfu ayat 4.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2719
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Siti Rahayu_FULL.pdf
  Restricted Access
6.25 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.