Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2792
Title: Studi Kritik Hadis Kafa'ah dalam Sunan Ibnu Majah
Authors: Nur Atiqah, 10210407
Advisor: Ahmad Fudhaili
Issue Date: 2015
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Sebuah hadis dikatakan shahih. ( dalam hal ini shahih lidzatihi) adalah jika sanadnya muttashil, periwayatnya adil dan dhabit, dan sanadnya terhindar dari syudzudz maupun 'illat. Pada masa Rasulullah Saw. kritik atas hadis tidaklah begitu besar. Keberadaan Rasul di tengah-tengah mereka sudah dianggap cukup untuk menjadi narasumber atas persoalan-persoalan agama. Pada masa pemerintahan khulafa · ar-rasyidin. kritik hadis mulai terlihat mencuat. Terbukti dengan semakin berhati-hatinya para sahabat dalam menerima dan menyampaikan hadis. Hal ini mengindikasikan bahwa para sahabat begitu antusias untuk memelihara sunnah Rasul. Ketika permulaan masa tabi'in, geliat kritik hadis semakin besar. Hal ini disebabkan munculnya fitnah yang menyebabkan perpecahan internal umat Islam. Kondisi ini diperparah dengan merajalelanya para pemalsu hadis untuk mendukung golongan tertentu. Iklim yang tidak sehat ini menuntut para kritikus hadis agar lebih gencar dalam meneliti keadaan para perawi. Mereka lalu melakukan perjalanan untuk mengumpulkan sejumlah riwayat, menyeleksi dan membandingkannya, hingga akhimya mampu memberikan penilaian atas setiap hadis. Metode kritik hadis terus berkembang pesat, ditandai dengan lahirnya beberapa karya ulama tentang kritik sanad hadis. Kritikan tersebut ditulis dalam kitab tersendiri dan memuat seluruh riwayat yang dimiliki oleh masing-masing perawi. Hal ini dilakukan agar penilaian atas hadis benar-benar objektif. Selanjutnya, penulisan kritik hadis menjadi lebih sistematis dengan dilakukannya penelitian atas sanad secara terpisah dari matan. Hal ini digagas uleh pakar kritik hadis seperti Ibn AbI Hiltim dalam hukumnya: al-Jarb_ wa at-Ta 'dil yng begitu detail dalam melacak keabsahan hadis dari aspek rnatan dan perawinya. Setelah sejumlah peninggalan ulama tersebut ditelaah kembali oleh para ulama Mutaakhirin seperti al-Mizzi, ad-Dzahabi, Ibnu Hajar dan lainnya, mereka kemudian menciptakan materi-materi kritikan dalam satu buku tersendiri tanpa memuat sanadnya lengkap. Kemudian mereka rnendiskusikan (munaqasyah) komentar-komentar ulama hadis, hingga dapat memberikan penilaian akhir pada sebuah hadis. Dalam hal ini penulis berusaha mengimplementasikan dalam sebuah hadis Nabi SAW yang kaitannya dengan kafii'ah dalam Sunan lbn Majah. Dcwasa ini n1uncul pemikiran yang berupaya mendekonstruksi konsep kafa'ah karena dinilai bias dan sudah tidak memadai untuk kondisi masyarakan saat ini. Kafii'ah rnengandung rnakna seorang calon suami diharapkan sebanding dengan calon istri terutama dalam hal agama, lepas dari faktor kecantikan, kekayaan, status sosial dan lain-lain. Maka di sini Al-Qur'an dan Hadis memberikan so!usinya. Bagaimana cara memilih pasangan hidup yang sesuai dengan tuntunan Nabi Saw.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2792
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nur Atiqoh Nashir_FULL.pdf
  Restricted Access
7.81 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.