Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2843
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAbdul Hamid-
dc.contributor.authorDewi Masrurin, 04310694-
dc.date.accessioned2023-05-24T04:00:34Z-
dc.date.available2023-05-24T04:00:34Z-
dc.date.issued2008-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2843-
dc.description.abstractKemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong masyarakat untuk berubah dan berkembang dalrun semua aspek kehidupan. Perkembangan dan perubahan itu menuntut terjadinya inovasi pendidikan yang lebih maju dan lebih baik dari sebelumnya. Tanggung jawab mele.ksanakan inovasi kurikulum terletak pada penyelenggara pendidikan baik Nasional, Institusional, maupun penyelengara Pendidikan di sekolah, di mana guru mempunyai peranan yang sangat penting. Guru bertanggung jawab menye.barkan informasi dan gagasan baik terhadap siswa maupun masyarakat, melalui proses pengajaran di sekolah. Apa yang akan dicapai sekolah ditentukan oleh kuriku1um yang telah dirumuskan oleh sekolah. Namun meng,,mbangkan kurikulum bukan hal yang mudah dan sederbana kerena banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Menurut pengertian modern "kurikulum meliputi segala kehidupan dan lapangan hidup rnanusia dalam masyarakat modem yang dapat dimasukkan kedalam tanggung jawab sekolah, yang dapat digunakan untulc membangun pribadi m􀃯d serta memberi sumhangan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat".1 Dalam undang-u.'ldang no 2 tahun 1989 tenta.ng sistem pendidikan Nasional, dinyatakan "kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan Nasional dengan memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaian dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan Nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kesenian, sesuai dengan jenis clan jenjang masing-masiug satuan pendidikan. Dalam . merespon fenomena 1ru manus1a berpacu mengembangkan pendidikan disegala bidang ilmu termasuk penerapannya dalam kehidupan sehari­hari. Pendidikan agama Islam di sekolah sebagai 􀂬mberi ni lai spiritual terhadap kesejahteraan masyarakat, de.agan asumsi jika pendidikan agama dilakukan dengan baik maka kehidupan masyarakat akan lebih baik. Yang menjadi salah satu faktor kemerosotan akhlak. moral clan etika peserta didik disebabkan oleh gagalnya pendidikan agama Islam di sekolah. Harus diakui dalam batas tertentu pendidikan agama memiliki kelemahan­kelemahan tertentu. Hal iui dipengaruhi oleh pembagian waktu atau jam pelajaran yang sangat minim, materi pendidikan yang terlalu banyak teori, sampai kepada pendekatan-pendekatan pendidikan agama yang cenderun􀀶 bertumpu pada aspek kognisi, dari pada afeksi dan psikomotorik peserta didik. Pendidikan agama di sekolah bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan pembentukan watak clan kepribadian siswa. Kendalanya adalah kurangnya keikutsertaan guru mata pelajaran dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikan agama dalam kehidupan sehari-hari. Dan juga peran orang tua dalam m􀆐motivasi anak ketika anak berada di rwnah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectKurikulum PAIen_US
dc.subjectReligiusitasen_US
dc.titleKorelasi Antara Kurikulum Pendidikan Agama Islam Dan Religiusitas Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar Citra Alam Cianjur Jakarta Selatanen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Dewi Masruria_FULL.pdf
  Restricted Access
7.67 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.