Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2847
Title: Nilai-Nilai Pendidikan Dalam Kehidupan Poligami Rasulullah SAW
Authors: Nasih Lianasari, 02310642
Advisor: Romlah Widayati
Issue Date: 2008
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Islam merupakan risalah terakhir yang diturunk:an oleh Allah ke muka a bumi. Islam pula yang telah membawa dunia menuju revolusi besar dalm berbagai aspek kehidupan. Islam tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan penciptanya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam dan lain sebagainya. Aturan itu diramu dengan sangat sempurna, sehingga umat yang patuh pada aturan yang dibuat akan menemukan suatu kebahagiaan dan kedamaian. Islam menata hidup dalam bingkai perkawinan dengan sempurna, karena masalah ini adalah masalah pokok dan sangat vital. dalah masalah pokok dan sangat vital. "Melalui perkawinan manusia dapat sating mengasihi. menjalin hubungan kekeluargaan dan melanjutkan keturunan. Kehidupan perkawinan merupakan industri pertama bagi umat sesudahnya untuk meningkatkan industri selanjutnya. Bayangkan, dengan perantaraan seorang suami dan istri, dengan perantaraan hubungan material dan individual maka lahirlah putra-putri yang kelak akan meneruskan estafet sejarah peradaban umat manusia." Dalam al-Qur'anul karim, Allah SWT menjelaskan secara rinci peran laki-laki dan perempuan dalam masalah perkawinan, perceraian, hukum waris dan lain-lainnya. Dia juga memberikan pengarahan kepada manusia agar tercipta kehidupan yang harmonis dalam perkawinan. Kehidupan dalam rumah tangga Nabi Saw merupakan realisasi dari pengarahan rabbani itu, baik sebelum maupun sesudah beliau menyandang risalah kerasulan. Agar selamat di dunia maupun akherat kita harus mencontoh suri tauladan yang dijalankan Nabi Saw hingga akhir zaman. Sebelum datangnya Islam, hubungan antara laki-laki dan kaum perempuan di berbagai bangsa dan negara tidak seimbang. Kaum laki-laki yang merasa lebih kuat dari perempuan sering bertindak sewenang-wenang. Mereka berkuasa penuh terhadap kaum perempuan, bahkan mereka berkuasa juga untuk menentukan hidup dan matinya seorang perempuan. Perkawinan yang mereka alani tidak terikat oleh rasa kemanusiaan dan perasaan cinta kasih. Mereka kawin dengan seorang perempuan hanya karena dorongan biologis dan perasaan ingin menguasai makhluk lemah tersebut.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/2847
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nasih Lianasari-FULL.pdf
  Restricted Access
9.08 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.