Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/29
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFaizah Ali Syibromalisi-
dc.contributor.advisorMuhammad Azizan Fitriana-
dc.contributor.authorMirza Hasanul Yani-
dc.date.accessioned2019-10-29T08:05:09Z-
dc.date.available2019-10-29T08:05:09Z-
dc.date.issued2017-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/29-
dc.description.abstractDalam tesis ini ditemukan bahwa persamaan yang ada pada kedua kitab tafsir tersebut ketika menafsirkan ayat yang dibahas dari aspek bahasa dan ayat-ayat yang mengandung konseptual umum mengenai ajaran Islam. Persamaan yang ada tidaklah menjadikan tolak ukur bahwa semua yang ditafsirkan Quraish Shihab membawa pemikiran Syiah. Selain persamaan atau pun titik temu, penulis juga menemukan perbedaan, yang menjadi titik beda antara ath-Thabâthabâ„î dan Quraish Shihab pada saat menafsirkan ayat secara luas. Identiknya Tafsir al-Mîzân dengan Syiah sangat dirasakan ketika menafsirkan ayat yang berkaitan dengan ajaran Syiah dan pada ayat yang lain ath-Thabâthabâ„î mengambil jalur riwayat dari Ahlul Bait juga Imamah. Sedangkan Quraish Shihab lebih beragam saat melebarkan penafsirannya dengan memasukkan pandangan dari para ulama klasik dan kontemporer juga para ilmuwan sains, filosof dan lain-lain tergantung dari apa yang berkaitan dengan ayat yang ditafsirkan. Dalam tesis ini, penulismendukung penelitian terdahulu oleh M. Zen Assegaf yang menulis Disertasi tentang Konsep Tauhid Thabâthabâ„î dalam Tafsîr al-Mîzân, yang menyebutkan pada dasarnya seluruh isi Al-Qur‟an adalah menetapkan tauhid yaitu mengesakan Allah dan menafikkan sirik. Ath-Thabâthabâ„î sebagai ulama Syiah moderat berhasil membantah kalangan filosof Barat yang mengatakan kemajuan sains dan teknologi mendorong manusia untuk mendeklarasikan hidup bebas dari campur tangan Tuhan. Penulis juga mendukung penelitian oleh Ilyas Husti pada jurnal Studi Kritis Pemikiran Quraish Shihab Terhadap Tafsir Muẖammad Husain Thabâthabâ„î, yang menyebutkan Quraish Shihab sebagai ulama Sunni moderat yang bersimpati dan berkeinginan untuk mempersempit jurang pemisah antara Sunni dan syiah, dan terbukanya Quraish Shihab untuk mempelajari semua mazhab dalam Islam termasuk Syiah sebagaimana yang didapatinya ketika menempuh pendidikan di Universitas Al-Azhar Kairo. Namun penulis membantahadanya jejak-jejak Syiah dalam penafsiran Al- Qur‟an Surat al-Anbiya dalam penelitian yang penulis lakukan, karena Ilyas Husti membahas ayat dalam surat-surat lain dalam Al-Qur‟an selain Surat al- Anbiya. Adapun sumber utama tesis ini adalah kitab tafsir al-Mîzân dan tafsir al-Mishbâẖ. Kedua sumber tersebut penulis baca dengan menggunakan pendekatan tematik kemudian diletakkan dalam kerangka analisis komparatif. Komparatif karena penelitian ini mencoba untuk membandingkan, mencari persamaan dan perbedaan pemikiran ath-Thabâthabâ„î dalam tafsir al-Mîzân dan Quraish Shihab dalam tafsir al-Mishbâh. Kemudian sumber lain yang juga penulis jadikan rujukan adalah buku-buku yang membahas akidah Islam secara global atau juga secara terperinci tentag tauhid.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascasarjana IIQ Jakartaen_US
dc.titleAyat-Ayat Tauhid Dalam Perspektif Ath-Thabathaba'i Dan Quraish Shihaben_US
dc.title.alternativeStudi Komparatif Ayat-ayat Tauhid Dalam Tafsir Al-Mîzân Dan Al-Mishbâẖen_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Mirza Hasanul Yani (214410601).pdf
  Restricted Access
Tesis-2144106013.8 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.