Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3010
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Syukron-
dc.contributor.advisorAde Naelul Huda-
dc.contributor.authorArdi Gunawan, 218410854-
dc.date.accessioned2023-06-12T04:49:39Z-
dc.date.available2023-06-12T04:49:39Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3010-
dc.description.abstractFokus utama penelitian ini adalah menalisa penafsiran iqtishâdi Muhammad al-Jâbirî terhadap QS. al Yusuf[12]: 46-49, QS. al-Baqarah[2]: 267, dan QS. al-Nisâ’[4]: 29 serta al-Baqarah[2]: 168 untuk merumuskan formulasi dan strategi ketahanan ekonomi berdasarkan konteks ke-Indonesia-an. Penelitian ini bersifat kualitatif yang menggunakan penelitian analisis-deskriptif dengan pendekatan dan teori trilogi epistimologi tafsir al-Jâbirî: tafsir bayani, tafsir burhani, dan tafsir irfani. Dalam penelitian ini, penulis melandaskan pada studi pustaka (library research) dengan merujuk pada sumber primer dan sekunder. Sumber primer yang digunakan adalah Fahm al-Qur’ân al-Karîm: Tafsîr al-Wadhîh Hasb Tartîb al-Nuzûl, termasuk karya-karya al-Jābiri yang lain seperti Takwîn al-‘Aql al-‘Arabî, Bunyah al-‘Aql al-‘Araby, al-‘Aql al-Siyâsî al-‘Araby. Sementara sumber sekunder berupa al-Tafsîr al-Iqtishâdy li al-Qur’ân al-Karîm karya Rafîq Yûnus al-Mishry, Nazhârat Iqtishâdiyyah fî Tafsîr al-Ayy al-Qur’ân karya Sâmir Muzhir Qunthaqajî dan kitab lainnya yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran iqtishâdi al-Jâbiri bersifat akomodatif-modifikasi lantaran memadukan ekonomi Barat dan ekonomi Islam klasik dengan melandaskan pada tauhid, nalar burhani, melibatkan gerak sejarah dan berorientasi dari pemberdayaan otoritas kesukuan sebagai basis ekonomi kerakyatan. Sehingga penafsirannya untuk ketiga ayat di atas tampaknya sesuai dengan kultur ketahanan ekonomi Indonesia, yakni QS. al-Yusûf[12]:4-49 sebagai strategi mitigasi krisis produksi melalui pemaksimalan potensi solidaritas semangat kesukuan dan berbasis pada optimisme bukan praduga atau konspirasi; QS. al-Baqarah[2]:26 sebagai anjuran untuk memaksimalkan pemerataan potensi zakat dan infaq dan memprioritaskan pemenuhan kualitas gizi masyarakat; dan QS. al-Baqarah[2]: 168); dan QS. al-Nisâ’[5]:29 sebagai rambu-rambu dalam mengkonsumsi hasil ekonomi dengan memperhatikan dampak agama dan kesehatan, berangkat dari kebutuhan bukan keinginan dan perlunya menumbuhkan jiwa humanisme dalam bentuk gotong royong untuk menghindari lahirnya sikap kapitalis. Sehingga strategi ketahanan ekonomi al-Jabiri ini sangat relevan dengan konteks Indonesia sebab sejalan dengan kebijakan-kebjakan pemberdayaan ekonomi yang telah dicanangkan oleh pemerintah seperti mapping of economic area oleh badan riset terpercaya sebagai tindakan preventif kelangkaan produksi, pemaksimalan peran Baznas sebagai langkah pemerataan pendistribusian bahan pangan dan mengakarnya budaya gotong royong sebagai bentuk tanggung jawab dalam pendayagunaan hasil ekonomi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectIqtishâdien_US
dc.subjectTafsir Bayanien_US
dc.subjectTafsir Burhanien_US
dc.subjectTafsir Irfanien_US
dc.titleEconomic Resilience Perspektif Tafsir Kontemporer (Telaah Penafsiran Ayat-Ayat Ketahanan Ekonomi dalam Kitab Fahm al-qur’an al-Karim Karya Muhammad ‘Abid al-Jabiri)en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
218410854 - Ardi Gunawan.pdf
  Restricted Access
218410854-Tesis3.82 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.