Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3024
Title: Hakikata Manusia Menurut Pandangan Agama Islam Dan Implikasinya Dalam Proses Pendidikan Islam
Authors: Ari Suriati Handayani, 98310489
Advisor: Anshori
Issue Date: 2003
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Islam agarna yang universal sangatlah memberi perhatian kepada manusia. Karena manusia merupakan ciptaan Allah 8Wt. temmlia, dia adalah satu-satunya makh1uk yang rnemiliki seperangkat hasrat dan tujuan dengan dilandaskan pada berbagai pengetahuan mela1ui aka1nya. lnilah yang memberikan ke]ebihan, keunggulan serta membedakan dirinya dari makhlu.k yang lain. Manusia tercipta sebagai suatu kesatuan jiwa raga dalam hubungan timbal balik dengan dw1ianya dan sesamanya. Da]am kesamaan itu ada unsur jasmani yang mernbuat manusia sama dengan dunia di luar dirinya. Di samping itu ada unsur lain yang membuat dirinya dapat mengetahui dunia sekitamnya serta dirinya sebagai jasmani. Unsur kedua itu ada1ah jiwa yang sebenamya sudah tarnpak dalam berbagai makhluk hidup. Namun dalam diri manusia jiwa menwijukkan salah satu ciri khas yanf tidak dapat dilihat di luar dirinya, sehinggajiwa itu dinamakanjiwa rohani. Manusia pada dasamya dapat diposisikan pada tiga kategori, yaitu: Pertama, manusia sebagai makhluk biologis ( al-basyar ) yang pada hakikatnya tidak berbeda dengan makhlu.k biotik lainnya walaupun secara struktur organnya berbeda,karena struktur organ manusia lebih sempurna dibanding makhluk lainnya. Kedua, manusia sebagai makhluk psikis ( al-lnsan ) yang mempunyai potensi rohani seperti fitrah, qolb, aql. Potensi tersebut menjadikan manusia sebagai makhluk yang tertinggi kedudukan martabatnya. Ketiga, manusia sebagai rnakhluk sosial yang rnernpunyai tugas dan tanggung jawab sosial terhadap alam semesta. Klasifikasi ketiga ini karena manusia berfungsi tidak hanya sebagai khalifatulah untuk mewujudkan kemakmuran, kebahagiaan dalam dunia clan juga di akherat. Setiap manusia menyadari bahwa ia mempunyai akal dan perasaan. Akal pusatnya di otak, digunakan untuk berpikir. Sedangkan perasaan pusatnya di hati, digunakan untuk merasa dan dalam tingkat paling tinggi ia melahirkan "kata hati". Dalam kenyataan, keduanya sukar dipisahkan. Orang merasa dan sekaligus berpikir; basil rwnusan pikiran dapat dirasakan dan diyakini kebenarannya. Bila hal ini dikaitkan dengan pendidikan atau ilmu pengetahuan maka ia adalah sesuatu yang diketahui manusia melalui pengalaman, informasi, perasaan atau melalui intuisi. Ilmu pengetahuan merupakan hasil pengolahan akal ( berpikir ) dan perasaan tentang sesuatu yang diketahui itu.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3024
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
33. Ari Suriati Handayani.pdf
  Restricted Access
7.53 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.