Urgensi Pendidikan Kesehatan Reproduksi Bagi Remaja Dalam Perspektif Islam

Abstract

Remaja selalu merupakan hal yang menarik untuk dibicarakan. Umumnya, lebih banyak dibicarakan hal-hal yang kurang positif dibandingkan dengan kebaikan dan keberhasilannya. Remaja sering di cap sebagai sumber masalah oleh orang tua, karena dengan tingkah laku yang terkadang kelewat batas membuat orang sekelilingnya terheran-heran terutama orang tua mereka. Orang tua ataupun guru sering menganggap remaja sebagai orang yang selalu disalahkan atau dituduh. Misalnya, jika pulang terlambat baik remaja putra atau remaja putri, selalu dimarahi. Tidak jarang kata-kata yang sifatnya mengandung kecurigaan keluar dari mulut orang tua seperti : dari mana, kemana, pergi dengan siapa, dan lain-lain. Komunikasi menjadi kunci yang terpenting dalam hal ini. Begitu pula dengan tingkah laku remaja, dalam kesehariannya selalu menjadi perhatian, hal ini membuat remaja menjadi salah tingkah. Terhambatnya komunikasi antara orang tua dan anak, maka terjadilah kesalahpahaman di antara mereka yang akhimya membuat remaja semakin jauh dari orang tua. Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri atau jati diri (kebutuhan untuk diperhitungkan, diterima, dihargai, dipuji) sehingga lingkungan dan bimbingan yang penuh kasih sayang serta keterbukaan dari orang tua merupakan dasar terbentuknya nilai positif.