Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3206
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.advisorAde Naelul Huda-
dc.contributor.authorMahmud Najahul Ulum, 221411039-
dc.date.accessioned2023-09-20T07:28:56Z-
dc.date.available2023-09-20T07:28:56Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3206-
dc.description.abstractGagasan menghapus, bahkan upaya merevisi Al-Qur’an telah dilakukan sejak dahulu hingga masa sekarang. Ide tersebut berangkat dari dugaan radikalisme atau doktrin kebencian antar agama. Penelitian ini menganalisa gagasan penghapusan ayat-ayat “intoleran” dalam Al-Qur’an. Seberapa luas deskripsi gagasan yang muncul di dunia. Serta memberikan analisa kritis terhadap gagasan-gagasan yang ada. Tesis ini berbeda dengan karya Rofiatul Muna yang sama-sama membahas pandangan orientalis terhadap Al-Qur’an, tetapi Muna membahas terkait inkonsistensi Gramatika Al-Qur’an. Penelitian ini juga berbeda dengan penelitian revisi Al-Qur’an milik Ainur Rohim yang membahas antisemitisme. Penulis sama dalam teknik penelitian Adi Putra, yang menggunakan analisa kritis terhadap isu agama. Berbeda dengan Adi Putra dan Soetomo, penulis tidak hanya membahas Kristen saja. Penelitian Suab Tahir berbeda dalam objek kajian ayat-ayat Qital, sedangkan penulis membahas ayat-ayat “intoleran”. Persamaan dengan penelitian Achmad Zainuddin Arifin adalah membahas isu toleransi terkait agama. Semua penelitian di atas telah menginspirasi penulis dan mendukung penelitian ini. Penelitian ini termasuk katagori library research, berjenis kualitatif dan bersifat deskriptif-analitif. Pendekatan yang penulis pilih adalah sosio-historis, kritik ekstrinsik sastra dan pendekatan bahasa, serta mengikuti cara kerja metode tematik dalam pembahasannya. Penulis mengumpulkan data gagasan penghapusan ayat-ayat “intoleran” dari sumber the Calcutta Qur’an Petition karya Sita Ram Goel, katalog The End to Antisemitism karya Ariel Muzicant, The Critical Qur’an karya Robert Spencer dan petisi Wasim Rizvi. Temuan dalam penelitian ini adalah, pertama, tujuan dari keempat gagasan penghapusan ayat-ayat "intoleran" adalah desakralisasi Al-Qur’an sebagai wahyu suci. Hal ini terlihat dari masing-masing argumen para tokoh dalam rentang tahun 1938-2021 M. Kedua, kehadiran tren baru dalam pandangan Non-Muslim terhadap Al-Qur’an, yaitu Tren of the Al-Qur’an Revision. Isu intoleransi digulirkan kepada ayat-ayat jihad dan Qital, dengan tetap mempertahankan kritik tradisional sebagai pendukung. Walaupun demikian, Al-Qur’an selaku wahyu Tuhan dan mukjizat Nabi Muhammad akan tetap terpelihara sepanjang zaman sesuai QS. Al-H}ijr [15]: 9.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Pascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectPenghapusan Ayaten_US
dc.subjectIntoleranen_US
dc.subjectPemikiran Goelen_US
dc.subjectMuzicanten_US
dc.subjectSpenceren_US
dc.titlePenghapusan Ayat-Ayat “Intoleran” Dalam Al-Qur’an (Studi Kritis Terhadap Pemikiran Goel [W. 2003 M], Muzicant [L. 1952 M], Spencer [L. 1962 M] Dan Rizvi [L. 1971 M])en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
221411039 - Mahmud Najahul Ulum.pdf
  Restricted Access
221411039 - Tesis4.62 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.