Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3485
Title: Analisis kata Jadd Dalam Al-Qur’an (Pendekatan Semantik Toshihiko Izutsu)
Authors: Qori Syifa Basani, 19211276
Advisor: Mohammad Husen
Issue Date: 2023
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Penelitian ini membahas seputar metode semantik kata Jadd dalam Al-Qur’an. permaslahan yang diangkat dapat memberikan jawaban bahwa kata Jadd hanya diartikan dengan “kakek” saja. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Semantik yang diplopori oleh Toshihiko Izutsu, adapun cangkupan metode semantik ini yaitu membahas mengenai makna dasar, makna relasional, sikronik dan diakronik dan terakhir pandangan dunia terhadap kata yang sedang dikaji. Inilah hasil dari penelitian yang penulis lakukan: makna yang sangat dasar dari kata Jadd ialah “bagian”. Sedangkan dari hasil Analisis sintagmatik Kata Jadd bermakna Ba’st, Sifah, Ṭarīq, dan ‘Aẓīm dan dari hasil pradigmatiknya kata Jadd memiliki arti yang mirip dengan kata-kata berikut: Bakhat, Ḥaẓ, Qaṭ’, ‘Aẓamah, Rizq dan berikut ini kata yang maknanya berlawanan dengan kata Jadd yaitu: Hazal, Sū’, Faqr. Kata Jadd pada masa pra-Qur’anik (jahiliyyah) diartkan dengan “kakek” sedangkan pada masa Qur’anik kata Jadd digunakan untuk menggambarkan keagungan Allah, dan pada masa pasca Qur’anik kata Jadd memiliki arti yang lebih beragam diantaranya: “ketetapan” , “kekayaan”, “keagungan”, “kesultanan” “kehebatan” dan “persoalan” dan lain sebagainya. 3. Kata Jadd pada masa pra Qur’anik memiliki arti kakek (nenek moyang) hal tersebut karena orang-orang pada masa pra islam (jahiliyyah) sangat mengagung-agungkan nenek moyang mereka dan agama yang dibawa oleh nenek moyang mereka. Ayat-ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata Jadd semua ayatnya turun di kota Makkah sesuai pemaparan pada paragraf pertama pada sub bab ini di katakan bahwa perubahan suatu makna terjadi menyesuaikan dengan kondisi masyarakat ada saat itu dan juga tidak bisa terlepas dari konteks pembiacaraan kapan dan dimana kata tersebut dituturkan. Karena keseluruhan ayat-ayat Al-Qur’an yang terdapat kata Jadd di dalamnya semuanya turun di Makkah yang mana orang-orang di Makkah pada saat itu memiliki sifat yang keras dan pendirian yang kuat yang mana mereka tetap bersi kukuh untuk mempertahankan agama nenek moyang mereka dan tetap mengagung-agungkannya maka kata Jadd di dalam Al-Qur’an juga mengikuti kebiasaan mereka tersebut yaitu kebiasaan mereka yang selalu mengagung-agungkan suatu hal. Walau di dalam Al-Qur’an kata Jadd memiliki arti yang beragam namun keseluruhan arti tersebut menunjukkan tentang betapa agungnya Allah.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3485
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
102-19211276.pdf
  Restricted Access
1.95 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.