Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3651
Title: Tradisi Wirid Laqad-jā’akum (Studi Living qur’an di Pondok Pesantren Al-Amanah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang)
Authors: Bilqis Layly Rodliyah, 19211156
Advisor: Muhammad Ulinnuha
Issue Date: 2023
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Membaca ayat-ayat Al-Qur'an tertentu mempunyai manfaat tersendiri bila diamalkan. Dalam pengembangan ilmu-ilmu tafsir, kajian terhadap Al-Qur'an menghubungkannya dengan ilmu-ilmu sosial. Pada dasarnya praktik living qur’an sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, yaitu mencoba menangkap makna dan fungsi Al-Qur'an seperti yang dialami masyarakat Islam. Sebagian masyarakat Indonesia menggunakan Al-Qur'an di luar kaidahnya, seperti menggunakan Al-Qur'an sebagai jimat, mengamalkan bacaan Al-Qur'an pada waktu-waktu tertentu, dan membaca penggalan ayat Al-Qur'an pada waktu-waktu tertentu. Pondok Pesantren Al-Amanah Jombang merupakan salah satu yang menerapkan pembacaan ayat-ayat tertentu. Mengenai bacaan wirid Laqad-jā’akum di Pondok Pesantren Al-Amanah yaitu ayat QS At-Taubah ayat 128-129. Wirid ini dibacakan setiap selesai sholat fardlu. Dalam dua ayat tersebut menekankan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dan perintah bertawakal kepada Allah SWT. Dengan demikian, hal tersebut menjadi bagian dari tradisi penting yang dipertahankan di Pondok Pesantren Al-Amanah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, pengambilan data dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data tersebut, peneliti menganalisis data yang diperlukan. Tiga poin dalam rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana pelaksanaan wirid Laqad-jā’akum di pondok pesantren Al-Amanah? 2. Bagaimana pemahaman pengasuh, santri dan pengurus terhadap praktik wirid Laqad-jā’akum di pondok Pesantren Al-Amanah? 3. Apa pengaruh pembacaan wirid Laqad-jā’akum di Pondok Pesantren Al-Amanah?. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Pertama, pelaksanaan pembacaan wirid Laqad-jā’akum dilaksanakan setiap bakda sholat maktubah yakni tiap selesai sholat fardlu, dibaca sebanyak tiga kali. Tujuan dari tradisi pembacaan wirid Laqad-jā’akum adalah sebagai bentuk ketakwaan kita kepada Allah, pondasi perjuangan, keistiqomahan dalam mengikuti ajaran mursyid, mengharapkan keberkahan dari guru. Ketiga, dalam tradisi tersebut memiliki makna sebagai penenang hati, penjagaan diri, bentuk kedisiplinan terhadap santri juga bentuk ta’dzim santri terhadap pengasuh di pondok pesantren.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3651
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
152-19211156.pdf
  Restricted Access
3.28 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.