Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3774
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMamluatun Nafisah-
dc.contributor.authorEmilia Sholeha, 19211170-
dc.date.accessioned2024-10-16T07:47:03Z-
dc.date.available2024-10-16T07:47:03Z-
dc.date.issued2023-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/3774-
dc.description.abstractSecara signifikan, pembacaan selawat Nabi ini telah melahirkan sejumlah besar jenis dan peran yang berbeda. Ayat-ayat mengenai keagungan dan pujian kepada Nabi Muhammad Saw.yang biasanya dapat kita temui dalam kumpulan kitab-kitab Maulid al-rasūl.Berdasarkan kenyataan tersebut, tulisan ini mencoba untuk mencari tahu dan menjelaskan makna selawat dengan melakukan analisis terhadap QS. Al-Aḥzāb [33]:56. Jenis penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, adapun penelitian ini menggunakan sumber data primer berupa kitab Tafsir Tafsir Marāh Labīd, Tafsir Al-Qur’anul Majid Al-Nur, Tafsir Al-Ibrīz, Tafsir Al-Lubab, Tafsir Departemen Agama RI dan sumber data skunder berupa jurnal dan karya ilmiah. Teknik analis data yang penulis lakukan ialah pertama, mengidentifikasi kitab tafsir nusantara terkait tema yang akan dibahas. Kedua, menganalisis data-data yang berkaitan dengan tema penelitian. Ketiga, memasukan data-data yang telah dianalisis tadi dan mengelompokan nya.Pendekatan yang penulis gunakan adalah komparatif (muqarran) dari teori Al-Farmawi. Hasil penelitian ini pertama, makna selawat dalam QS. Al-Aḥzāb [33]:56, terdapat perbedaan pada penafsiran Hasbī mengenai makna selawat Allah untuk Nabi Muhammad Saw, ketika empat mufasir sama memaknainya dengan rahmat, hasbī memaknai nya dengan memuliakan Nabi. Pada makna selawatnya malaikat Nawawi dan Bisrī memknainya dengan doa, Bisrī dan Depag RI memaknai dengan Istighfar, sedangkan Quraish Shihab memaknai dengan keduanya yakni doa dan Istighfar. Mengenai makna selawat mukmin Nawawi dan Hasbī memaknai dengan memuliakan Nabi Muhammad Saw.sedangkan tiga lainya yaitu Bisrī, Quraish Shihab, dan Depag RI tidak menjelaskan makna tersebut dalam penafsiranya. Ketiga, relevansi QS. Al-Aḥzāb (33): 56 bahwasanya penulis menemukan nilai-nilai mengenai relevansi dari QS. Al-Aḥzāb [33]: 56 dalam konteks saat ini. Pertama anjuran untuk membaca selawat kepada Nabi Muhammad Saw dan yang kedua anjuran memuliakan Nabi Muhammad Sawen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectSelawaten_US
dc.subjectTafsir Nusantaraen_US
dc.subjectQS. Al-Aḥzāb [33]:56en_US
dc.titleMakna Selawat dalam Tafsir Nusantara (Studi Analisis QS.Al-Aḥzāb[33]:56)”en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
169-19211170.pdf
  Restricted Access
1.78 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
169-19211170_Publik.pdf
  Restricted Access
924.17 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.