Hubungan antara Kecerdasan Intrapersonal dengan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas VIII di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kecerdasan intrapersonal dengan prestasi belajar Aqidah Akhlak siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2016 di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasionaldengan pendekatan kauntitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Ciputat. Data diperoleh dari hasil penyebaran angket serta data dari hasil dokumentasi nilai rapor Aqidah Akhlak siswa kelas VIII pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 120 siswa dan diambil sampel sebanyak 30 siswa dengan menggunakan teknik random sampling. Sedangkan teknik korelasi yang digunakan adalah product moment. Pada perhitungan koefisien korelasi pada nilai r sebesar 0,18 dengan koefisien determinasi sebesar 3,24% menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan intrapersonal dengan prestasi belajar kognitif Aqidah Akhlak siswa. Sedangkan pada perhitungan koefisien korelasi pada nilai r sebesar 0,27 dengan koefisien determinasi sebesar 7,29% menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan intrapersonal dengan prestasi belajar psikomotorik Aqidah Akhlak siswa. Adapun hubungan yang terjadi dalam penelitian ini termasuk dalam kategori yang lemah atau rendah. Hal ini berarti tinggi rendahnya tingkat kecerdasan intrapersonal siswa kelas VIII di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat tidak hanya mempengaruhi prestasi belajar Aqidah Akhlak saja, namun dapat juga mempengaruhi faktor yang lainnya. Berdasarkan penelitian ini disarankan agar para pendidik memberikan pelajaran serta pengetahuan kepada siswa tentang segala hal yang berhubungan dengan kemampuan yang ada dalam diri termasuk kecerdasan intrapersonal, tidak hanya pengetahuan yang bersifat rasional saja yang harus diajarkan akan tetapi pengetahuan tentang kemampuan mengenali emosi sendiri, kemampuan mengelola emosi, kemampuan berempati juga perlu diajarkan.