Ayat Mutasyabihat dalam Eskatologi: Analisis Kritis Pemikiran Imran Nazar Hosein (L.1942)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep penafsiran terhadap ayat mutasyâbihât dalam eskatologi akhir zaman. Terutama konsep yang ditawarkan oleh tokoh Imran N. Hosein. Sekaligus penelitian ini memberikan analisis, kritik atau dukungan kepada tokoh tersebut. Eskatologi akhir zaman yang banyak dibahas pada zaman sekarang banyak menjadikan ayat mutasyâbihât sebagai tameng atau senjata untuk interpretasi yang dibangun. Penelitian akademisi sebelumnya berusaha mengkritisi Imran Hosein dalam segi hadis dan membandingkannya dengan hadis-hadis dan pemikiran-pemikiran ulama klasik yang lain. Penelitian sebelumnya hanya mengkritisi satu teori Imran Hosein yang berbicara menyangkut Ya’juj Ma’juj. Sedangkan penelitian ini mengkritisi dari sisi penafsiran dan dengan mengambil tiga objek kajian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang bersifat kepustakaan karena mengambil sumber yang berasal dari berbagai kajian literatur. Penelitian ini menggunakan metode analisis kritis terhadap pemikiran pengkaji eskatologi, Imran N. Hosein. Pendekatan ini melibatkan pengumpulan pemikiran-pemikiran Imran Hosein, ayat-ayat yang relevan, analisis konteks dan tafsir, serta sintesis temuan untuk mengungkapkan dukungan atau kritik terhadap hasil pemikiran Imran N. Hosein terutama dalam hal kajian eskatologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Imran N. Hosein dalam menafsirkan sebuah ayat yang berkaitan dengan akhir zaman tetap menggunakan jalur atau metode yang juga dilakukan oleh mufasir lain. Hasil kajian menunjukkan Imran Hosein tetap mempertimbangkan penafsiran mufasir klasik maupun kontemporer. Namun Imran Hosein banyak dipengaruhi oleh interpretasi kajian akhir zaman dan data luaran sebelum akhirnya menafsirkan ayat yang berkaitan. Kajian Imran Hosein memiliki kemiripan dengan semiotika dalam Al-Quran dengan memahami kode-kode yang ada di dalam Al-Quran. Imran Hosein memiliki keyakinan tersendiri semisal meyakini bahwa Al-Quran menjelaskan segalanya, ayat mutasyâbihât dapat dipahami oleh orang yang mendalam ilmunya, dan teori lain yang mempengaruhi hasil penafsirannya.