Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4367
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorM. Ziyadul Haq-
dc.contributor.advisorAde Naelul Huda-
dc.contributor.authorSiti Komariah, 217410782-
dc.date.accessioned2025-11-26T04:51:51Z-
dc.date.available2025-11-26T04:51:51Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4367-
dc.description.abstractPeran penyuluh agama Islam sangat penting bagi masyarakat, sebab masyarakat membutuhkan figur ideal dalam kehidupan yang dianggap mampu menyelesaikan beragam persoalan, namun fenomena penyuluh di zaman ini, masih banyak yang belum memahami tugas dan fungsi penyuluh sesungguhnya. Tesis ini hadir untuk menelaah perspektif Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Marāgī dan Tafsir Fī Ẓilāli Al-Qur’ān dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tugas dan fungsi penyuluh agama Islam dan menjelaskan perbedaan penafsiran ayat-ayat tersebut dari tiga tafsir ini. Metode penelitian ini adalah deskriptif-analitis-deduktif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan data yang digunakan berupa dokumentasi perpustakaan. Adapun sumber data primernya ialah Al-Qur’an, Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Marāgī, dan Tafsir Fī Ẓilāli Al-Qur’ān yang kemudian didukung dengan sumber data sekunder dari literatur-literatur yang relevan. Setelah data-data terkumpul, penulis menganalisinya menggunakan teknik analisis historis faktual. Berdasarkan hasil penelitian, Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Marāgī dan Tafsir Fī Ẓilāli Al-Qur’ān sepakat bahwa penyuluh merupakan pewaris Nabi yang bertugas untuk mengajarkan agama bagi manusia, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Penyuluh sebagai teladan, fasilitator dakwah, pemberi solusi, kabar gembira dan peringatan tentang akhirat. Adapun perbedaann ketiga tafsir dalam menafsirkan ayat-ayat penyuluh, Al-Misbah menyertakan solusi sosial dalam menghadapi tantangan zaman, Al-Marāgī menekankan pesan-pesan normatif bahwa penyuluh tidak ada hak untuk menghukum, sementara Fī Ẓilāli Al-Qur’ān lebih menekankan pada penjelasan metodologi dakwah dari Nabi hingga da’i di zaman ini. Dengan penelitian ini, diharapkan da’i tidak hanya berfokus pada isi dakwah yang disampaikan, namun juga memperhatikan tugas dan fungsinya yang sebelumnya telah dilakukan oleh Rasulullah yang menjadikan dakwahnya membuahkan hasil yang nyata.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Pascasarjana IIQ Jakartaen_US
dc.subjectPenyuluhen_US
dc.subjectTafsir Al-Mishbahen_US
dc.subjectAl-Maragien_US
dc.subjectFī Zilali Al-Qur’anen_US
dc.titleTugas dan Fungsi Penyuluh Perspektif Tafsir Al-Qur’an (Kajian Terhadap Kitab Tafsir Al-Mishbah, Tafsir Al-Maragi dan Tafsir fi Ẓilali Al-Qur’an)en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
217410782_Siti Komariah.pdf
  Restricted Access
217410782_Tesis5.56 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
217410782_Siti Komariah_BAB 1&5.pdf
  Restricted Access
217410782_Tesis_BAB 1&53.06 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.