Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4388
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAde Naelul Huda-
dc.contributor.advisorM. Ziyadul Haq-
dc.contributor.authorAbd. Jalil Reza, 223411168-
dc.date.accessioned2025-11-26T07:15:45Z-
dc.date.available2025-11-26T07:15:45Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4388-
dc.description.abstractEvolusi penafsiran Al-Qur'an di Indonesia terkait erat dengan perjalanan Islamisasi yang berkelanjutan. Di Sulawesi Selatan, khususnya di wilayah Bugis, kedatangan para ulama dari Timur Tengah dan Malaya menandai integrasi Islam yang mendalam ke dalam tatanan kehidupan masyarakat. Praktik penafsiran berkembang sebagai respons terhadap keinginan masyarakat untuk memahami ajaran Al-Qur'an melalui perspektif latar belakang budaya mereka. Hal ini menjadikan penafsiran bukan sekadar upaya intelektual, tetapi juga sarana bagi evolusi sosial dan budaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang bercirikan pendekatan deskriptif-analitis. Penelitian ini dipilih karena kesesuaiannya untuk mengkaji dan menganalisis vernakularisasi dalam Tafsir Nusantara, khususnya Kitab Al-Munir. Penelitian ini menggunakan teori Skopos Hans J. Vermeer. Teori ini menghadirkan sebuah pendekatan yang sangat relevan dalam konteks penerjemahan Al-Qur'an ke bahasa daerah, seperti Bugis. Pada dasarnya, teori ini mengutamakan tujuan atau “skopos” penerjemahan dan memandang setiap terjemahan sebagai tindakan komunikatif yang bertujuan memenuhi kebutuhan spesifik target audiens. Penelitian ini memiliki signifikansi dalam memahami bagaimana interpretasi lokal dapat berperan sebagai wahana untuk melestarikan warisan Islam nusantara, sekaligus memperkaya bidang studi Islam modern. Kajian ini juga menyimpulkan bahwa Vernakularisasi budaya Bugis terlihat jelas dalam penggabungan bahasa dan terminologi lokal, khususnya dalam Kitab Al-Munir, dimana aksara Lontara sangat menonjol dalam komposisinya. Penggunaan aksara Lontara bertujuan untuk memudahkan pemahaman ajaran Al-Qur'an di kalangan masyarakat Bugis. Hal ini menggambarkan upaya Daud Ismail untuk mengadaptasi tafsir, sehingga meningkatkan fungsinya bagi pembaca yang kurang memahami bahasa Araben_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Pascasarjana IIQ Jakartaen_US
dc.subjectTafsir Nusantaraen_US
dc.subjectKitab Al-Muniren_US
dc.subjectAG.H. Daud Ismailen_US
dc.titleVernakularisasi dalam Tafsir Bugis: Studi Analisis Kitab Al-Munir Karya AG.H Daud Ismail (W. 2006 M)en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
223411168_Abd. Jalil Reza.pdf
  Restricted Access
223411168_Tesis5.03 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
223411168_Abd. Jalil Reza_BAB 1&5.pdf
  Restricted Access
223411168_Tesis_BAB 1&51.66 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.