Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4389
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Syukron-
dc.contributor.advisorAbdullah Safei-
dc.contributor.authorNadifatul Ainiyah, 222411153-
dc.date.accessioned2025-11-26T07:33:25Z-
dc.date.available2025-11-26T07:33:25Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4389-
dc.description.abstractPenelitian ini membahas kesetaraan gender dalam perspektif Islam dengan fokus pada stereotip gender dalam keluarga menurut pandangan Badriyah Fayumi, seorang ulama perempuan dan feminis Muslimah Indonesia. Isu gender, khususnya ketidakadilan terhadap perempuan, masih menjadi fenomena sosial yang kompleks, terutama karena pengaruh budaya patriarki dan interpretasi keagamaan yang bias. Dalam hubungan suami-istri, stereotip tersebut menumbuhkan relasi hierarkis yang tidak setara, menyebabkan dominasi sepihak oleh suami dan melemahkan posisi istri dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Dalam relasi anak, anak laki-laki cenderung dipersiapkan untuk memimpin dan diberi kebebasan, sedangkan anak perempuan dibatasi ruang geraknya dan dianggap bertugas domestik semata. Hal ini berdampak pada pembentukan pola pikir diskriminatif, penghambatan potensi anak perempuan, serta pembentukan superioritas semu pada anak laki-laki. Salah satu ayat Al-Qur’an yang sering disalahgunakan untuk membenarkan stereotip gender adalah QS. An-Nisā’ ayat 34 tentang al-rijāl qawwāmūna ‘ala al-nisā’. Ayat ini kerap diartikan secara literal bahwa laki-laki lebih tinggi derajatnya dibanding perempuan dan berhak memimpin secara mutlak. Namun, menurut Badriyah Fayumi, ayat tersebut justru harus dipahami dalam kerangka tanggung jawab, bukan otoritas absolut, serta harus diiringi dengan prinsip keadilan dan penghormatan terhadap hak perempuan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis isi terhadap karya-karya Badriyah Fayumi serta sumber-sumber literatur feminisme Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Badriyah Fayumi menolak pemaknaan sempit terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang dijadikan dasar ketidaksetaraan gender. Ia menegaskan bahwa Islam mengakui kesetaraan laki-laki dan perempuan baik dalam spiritualitas, sosial, maupun tanggung jawab keluarga. Penelitian ini memberikan kontribusi teoritis dalam kajian tafsir dan gender Islam, serta memiliki nilai praktis dalam membangun relasi keluarga yang adil dan setara. Kajian ini juga diharapkan menjadi referensi dalam penyadaran masyarakat mengenai pentingnya memahami teks-teks keagamaan secara kontekstual dan adil gender.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherProgram Pascasarjana IIQ Jakartaen_US
dc.subjectStereotip Genderen_US
dc.subjectBadriyah Fayumien_US
dc.subjectFeminisme Islamen_US
dc.titleAl-Qur’an dan Kesetaraan Gender: Studi Analisis Atas Stereotip Gender dalam Keluarga Perspektif Badriyah Fayumi (L. 1971 M)en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
222411153_Nadifatul Ainiyah.pdf
  Restricted Access
222411153_Tesis2.5 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
222411153_Nadifatul Ainiyah_BAB 1&5.pdf
  Restricted Access
222411153_Tesis_BAB 1&51.52 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.