Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4520
Title: Mindfulness dalam Pandangan Al-Quran (Analisis Tafsir The Holy Quran: Text, Translation and Commentary Karya Abdullah Yusuf Ali (W. 1953M))
Authors: Zena Alya Bilqis Andri, 21211838
Advisor: Hana Natasya
Issue Date: 2025
Publisher: Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta
Abstract: Kehidupan modern yang penuh kesibukan dan tekanan sering kali membuat orang menjadi stres, cemas, dan merasa tidak aman. Dalam Islam, ada sebuah konsep spiritual yang dapat menjadi solusi, yaitu mindfulness atau kesadaran penuh terhadap Allah Swt. Penelitian ini mengkaji bagaimana AlQur'an menjelaskan konsep mindfulness melalui penafsiran ‘Abdullah Yusuf ‘Ali dalam Tafsir The Holy Qur'an: Text, Translation, and Commentary, dan merealasikannya dengan ajaran tasawuf oleh Syaikh ‘Abdūl Qadīr al-Jīlani dalam kitab Ḥaqā'iq at-Taṣawwuf. Berbeda dengan penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya, yang lebih menekankan aspek psikologi, penelitian ini lebih menekankan pendekatan spiritual dalam memahami mindfulness. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dalam bentuk studi pustaka (library research). Tafsir The Holy Qur’an: Text, Translation, and Commentary digunakan sebagai sumber utama. Teknik analisis data menggunakan deskriptif-analisis, dengan pendekatan tematik, juga disiplin tasawuf meminjam teori Syaikh ‘Abdūl Qadīr al-Jīlani.Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi dan kemudian dianalisis secara deskriptif dan tematik dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an yang merujuk pada konsep mindfulness. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yusuf 'Ali menafsirkan konsep, mindfulness tercermin dalam nilai taubat (QS. al-Taḥrīm [66]: 8) dan (QS. Gāfir [40]: 3) sebagai proses kembali kepada Allah Swt. secara sadar, tulus, dan penuh penyesalan, muḥāsabah (QS. al-‘Anbiyā’ [21]: 47) sebagai introspeksi terhadap amal, niat, dan dorongan batin, karena seluruhnya akan dihisab oleh Allah Swt., khauf (QS. al-Nāzi'āt [79]: 40) dan (QS. al-Naḥl [16]: 112) dimaknai sebagai rasa takut yang menjaga dari kelalaian terhadap hukum Allah Swt., dan raja' (QS. al-'Ankabūt [29]: 5) adalah harapan positif akan rahmat-Nya. Seluruh nilai tersebut selaras dengan ajaran Syaikh Abdul Qadīr al-Jīlani dalam Ḥaqā'iq at-Taṣawwuf, yang menegaskan bahwa mindfulness adalah kesadaran ruhani yang tumbuh melalui latihan jiwa dan mendekatkan diri dengan Allah Swt. Pandangan keduanya relevan di era modern dalam membimbing manusia menuju kehidupan yang lebih bermakna dan seimbang secara spiritual.
URI: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4520
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
10-21211838.pdf
  Restricted Access
2.56 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
10-21211838_Publik.pdf
  Restricted Access
1.91 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.