Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4612| Title: | Jihad Perspektif Tafsir Sufi Dan Tafsir Fiqhi (Analisis Komparatif Terhadap Tafsir Al-Jailani Karya Abd Al-Qadir Al-Jailani (W 561 H) dan Tafsir Al-Munir Karya Wahbah Al-Zuhaili (W 1436 H) |
| Authors: | Nur Haya Farikha Musanif, 21211741 |
| Advisor: | Mutmainah |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta |
| Abstract: | Konsep jihad dalam Islam merupakan salah satu tema sentral yang seringkali mengalami reduksi makna, baik dalam kajian akademik maupun dalam persepsi masyarakat umum. Pemaknaan yang sempit terhadap jihad sebagai peperangan fisik telah menimbulkan berbagai kesalahpahaman, sehingga diperlukan kajian yang lebih mendalam dan komprehensif dari berbagai perspektif keilmuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan penafsiran konsep jihad dalam dua corak tafsir, yaitu tafsir fiqhi dan tafsir sufi. Adapun dua karya yang dijadikan objek kajian adalah Tafsir Al- Munīr karya Wahbah Al-Zuhailī sebagai representasi tafsir fiqhi, dan Tafsir al-Jailānī karya ‘Abd Al-Qādir Al-Jailānī sebagai representasi tafsir sufi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sufistik dan fikhi. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif-analitis, yaitu dengan menelaah kandungan makna ayat-ayat jihad, corak penafsiran, serta pengaruh konteks sosial-keilmuan dari masing-masing mufasir terhadap interpretasi mereka. Pendekatan ini diharapkan dapat mengungkap corak keilmuan dan kontribusi masing-masing tafsir terhadap pemahaman jihad yang relevan dengan perkembangan zaman. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: pertama, Tafsir AlMunīr menafsirkan jihad dalam konteks hukum dan dakwah, sedangkan Tafsir Al-Jailānī menekankan jihad sebagai perjuangan spiritual melawan hawa nafsu meskipun tidak selalu terbatas pada aspek batiniah saja karena terkadang juga menyentuh aspek lahiriah dalam konteks kehidupan praktis. Kedua, keduanya sepakat bahwa jihad adalah kewajiban penting, namun berbeda dalam penekanan: Tafsir Al-Munīr berfokus pada aspek lahiriah, Tafsir Al-Jailānī berfokus pada aspek batiniah. Ketiga, kedua penafsiran ini relevan bagi masyarakat modern Tafsir Al-Munīr menegaskan batas syar’i jihad, sementara Tafsir Al-Jailānī menekankan nilai-nilai akhlak dan spiritualitas, sehingga keduanya dapat saling melengkapi dalam membentuk pemahaman jihad yang moderat. |
| URI: | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4612 |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 95-21211741.pdf Restricted Access | 1.62 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 95-21211741_Publik.pdf Restricted Access | 1.4 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.