Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4628Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Iffaty Zamimah | - |
| dc.contributor.author | Maudy Selvia, 21211702 | - |
| dc.date.accessioned | 2025-12-04T05:38:36Z | - |
| dc.date.available | 2025-12-04T05:38:36Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4628 | - |
| dc.description.abstract | Isu kenabian perempuan dalam Islam masih menjadi perdebatan yang relevan hingga saat ini. Meskipun mayoritas ulama berpandangan bahwa kenabian hanya diperuntukkan bagi laki-laki, kemunculan tokoh-tokoh perempuan dalam Al-Qur’an yang menerima wahyu dan menunjukkan kualitas spiritual tinggi, seperti Maryam dan ibu Nabi Musa, memunculkan pertanyaan baru tentang kemungkinan perempuan mencapai maqam kenabian. Penelitian ini mengkaji pandangan dua mufassir dari era berbeda terhadap isu tersebut, yaitu Fakhruddin ar-Razi (W. 1209 M) melalui Mafātīḥul Ghaib sebagai representasi tafsir klasik dan Quraish Shihab (L. 1944 M) melalui Tafsir Al-Misbah sebagai representasi tafsir kontemporer, dengan fokus pada QS. Āli ‘Imrān [3]:42, QS. Maryam [19]:16–21, dan QS. al-Qaṣaṣ [28]:7. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan historisfilosofis dan strukturalisme genetik, serta teknik analisis komparatif, guna menelaah pengaruh konteks sosial-intelektual dan cara berpikir masingmasing mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Fakhruddin ar-Razi secara tegas menolak konsep kenabian perempuan, dengan alasan bahwa Al-Qur’an menyebut para nabi dalam bentuk maskulin. Sebaliknya, Quraish Shihab membuka ruang tafsir dengan lebih inklusif terhadap pengalaman spiritual perempuan, terlebih ketika membahas Maryam, ia cenderung mensifati Maryam seperti sifat nabi. Meskipun tidak menyebut Maryam sebagai nabi secara eksplisit. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi awal dalam wacana tafsir yang lebih sensitif terhadap isu perempuan, serta mendorong pengembangan pemikiran Islam yang lebih responsif terhadap realitas kontemporer. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta | en_US |
| dc.subject | Kenabian perempuan | en_US |
| dc.subject | Fakhruddin ar-Razi | en_US |
| dc.subject | Maryam | en_US |
| dc.subject | Ibu Musa | en_US |
| dc.subject | Quraish Shihab | en_US |
| dc.title | Kenabian Perempuan Perspektif Al-Quran (Studi Komparatif Tafsir Mafatih Al-Ghaib dan Tafsir Al-Misbah | en_US |
| dc.type | Skripsi | en_US |
| Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 110-21211702.pdf Restricted Access | 2.05 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
| 110-21211702_Publik.pdf Restricted Access | 1.45 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.