Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4704
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorUlin Nuha-
dc.contributor.authorRaihan Raudhatul Jannah, 21211765-
dc.date.accessioned2025-12-06T07:41:11Z-
dc.date.available2025-12-06T07:41:11Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttps://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/4704-
dc.description.abstractKomunikasi memiliki peran krusial dalam menjaga keharmonisan keluarga. Namun, fakta menunjukkan masih banyak keluarga yang mengalami miskomunikasi, bahkan berujung pada konflik serius seperti perceraian hingga tindak kekerasan. Padahal, Al-Qur’an telah menyajikan banyak teladan komunikasi keluarga, salah satunya dalam kisah Nabi Yusuf. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penafsiran Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-‘Aẓīm dan M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Miṣbāḥ terhadap ayat-ayat komunikasi keluarga dalam kisah Nabi Yusuf, serta mengkaji relevansinya sebagai model komunikasi keluarga harmonis di era modern. Permasalahan utama dalam penelitian ini berangkat dari rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya komunikasi dalam keluarga. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumnya dari segi tema, tetapi berbeda dalam pendekatan dan fokus sumber, khususnya pada komunikasi Nabi Yusuf dengan saudarasaudaranya yang masih jarang dibahas secara mendalam. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kepustakaan (library research). Sumber primer terdiri atas Tafsir Al-Qur’an Al-‘Aẓīm dan Tafsir Al-Miṣbāḥ, sementara sumber sekunder mencakup Qasasul Anbiya’, buku-buku pendukung, artikel ilmiah, dan literatur terkait. Data diperoleh melalui dokumentasi, lalu dianalisis secara deskriptif-analitiskomparatif menggunakan pendekatan tematik (Abdul Hayy Al-Farmawi), pendekatan komparatif, serta teori Family Communication Patterns (Koerner & Fitzpatrick, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ibnu Katsir cenderung menekankan aspek historis dan riwayat, sedangkan Quraish Shihab lebih menyoroti dimensi psikologis, linguistik, dan sosial. Komunikasi antara Nabi Yusuf dan Nabi Ya’qub (QS Yusuf: 4-5) mencerminkan pola komunikasi keluarga tipe konsensual, sedangkan interaksi Nabi Yusuf dengan saudara-saudaranya (QS Yusuf: 59-61) menunjukkan pola komunikasi tipe protektif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectKomunikasi Keluargaen_US
dc.subjectAl-Miṣbāḥen_US
dc.subjectAl-Qur’an Al-‘Aẓīmen_US
dc.subjectNabi Yusufen_US
dc.titleKeluarga Komunikatif Dalam Al-Quran (Studi Tematik-Komparatif Terhadap Tafsir Al-Quran Al-Aẓim dan Tafsir Al-Misbah)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
186-21211765.pdf
  Restricted Access
1.8 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
186-21211765_Publik.pdf
  Restricted Access
1.31 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.