Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/478
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha Husnan-
dc.contributor.advisorMuhammad Azizan Fitriana-
dc.contributor.authorAli Fitriana Rahmat, 217410702-
dc.date.accessioned2020-02-11T03:42:49Z-
dc.date.available2020-02-11T03:42:49Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/478-
dc.description.abstractPenelitian ini menganalisa penafsiran syafahî Ahmad Hasyim Muzadi yang kontekstual. Sejauh mana relevansinya dengan perangkat ilmu tafsir dan kondisi sosial masyarakat di Indonesia. Serta mengurai metodologi penafsiran yang digunakan meliputi sumber, metode dan corak hingga kecenderungan ideologinya. Tesis ini berbeda dengan tulisan U. Syafrudin yang mengulas kontekstualisasi tafsir hanya melalui satu tema yakni salâm. Adapun beberapa tulisan yang awalnya berasal dari penafsiran syafahî seperti Âmâlî al-Murtadhâ Gurar al-Fawâid wa Durar al-Qalâ’id bi al-Muhâdharât karya asy-Syarif al-Murtada (w. 436 H) yang masuk periode tafsir klasik maupun tafsir kontemporer semisal An-Nibrâs fi Tafsîr al-Quran, karya Ali Jumah (l. 1951 M) atau pun tafsir lokal seperti Tafsir al-Hijri karya Didin Hafidhuddin, dan Tafsir Al-Quran Gelombang Tujuh Malam karya Abdullah Thufail, kesemuanya itu tidak menggunakan metode tematik (maudhû‘i). Sementara kesamaan tulisan ini dengan Juhûd al-Qâdhî ʻIyâdh fî at-Tafsîr karya Muhammad Mujalli ar-Rababi’ah (2010) dan Juhûd Sîbawaih fî at-Tafsîr karya Ahmad Muhammad al-Kharrath (2006) dalam mengeksplorasi sumbangsih penafsiran ulama yang justru tidak populer dalam bidang tafsir Al-Qur’an. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan tiga pendekatan yaitu: sosiologis, historis, dan linguistik. Penyajian data dalam tulisan ini berupa deskriptif-analisis. Penafsiran syafahî Ahmad Hasyim Muzadi ini dikumpulkan dari 73 dokumen rekaman yang telah ditranskip. Selanjutnya data tersebut melalui proses penyaringan berdasarkan pembahasan yang kontekstual hingga terkumpul 53 ayat. Hasil penafsiran tersebut dipetakan dalam empat tema pembahasan meliputi 17 sub tema yang kemudian dianalisa relevansinya berdasarkan dua aspek; perangkat ilmu tafsir dan kondisi sosial masyarakat Indonesia. Temuan penulis menunjukkan penafsiran syafahî Ahmad Hasyim Muzadi secara metodologi umumnya menggunakan sumber metode bi ar-ra’y (pemikiran). Metode penafsiran yang digunakan adalah maudhû‘î ijmâlî (global tematis) dengan corak tafsir sosial kebangsaan. Secara ideologi penafsirannya berteologikan Sunni Asy‘arî yang bermazhab fikih Syâfi’î.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTafsir Kontekstualen_US
dc.subjectAhmad Hasyim Muzadien_US
dc.subjectPenafsiran Syafahien_US
dc.titleTafsir Kontekstual Ahmad Hasyim Muzadi Studi Analisis Penafsiran Syafahien_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
217410702-Ali Fitriana Rahmat.pdf
  Restricted Access
217410702-Tesis6.94 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.