Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/600
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAhmad Fathoni-
dc.contributor.advisorRomlah Widayati-
dc.contributor.authorSiti Khodijah, 21341054-
dc.date.accessioned2020-04-09T05:13:02Z-
dc.date.available2020-04-09T05:13:02Z-
dc.date.issued2015-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/600-
dc.description.abstractAl-Qur’an diturunkan dengan sab’atu ahruf (tujuh ragam bacaan). Ragam bacaan tersebut sudah ada sejak zaman Nabi dimana sumbernya dari Allah swt dan Nabi saw menyampaikannya kepada para sahabat. Qirâ`ât merupakan ragam bacaan Al-Qur’an yang dipakai seorang qurrâ’ yang sanadnya sampai kepada Rasulullah saw. Meskipun demikian dalam ragam bacaan tersebut terdapat perbedaan lafal atau pun maknanya, namun perbedaan itu justru dapat digunakan sebagai penjelas maksud hukum qirâ`ât yang lain dan makna Al-Qur’an yang belum jelas. Qirâ`ât mempunyai fungsi yang sangat penting dalam memahami ayat-ayat Al-Qur’an, diantaranya yang berkaitan dengan ayat-ayat ahkâm. Perbedaan qirâ`ât tersebut akan mempengaruhi perbedaan hukum, sebagaimana yang telah dikemukakan ulama: “perbedaan qirâ`ât Al-Qur’an akan menimbulkan pendapat ulama dalam istinbath hukum”. Banyak para mufassir yang menggunakan versi qirâ`ât dalam menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an, Sebagaimana yang dilakukan oleh Muhammad bin Jarîr ath-Thabarî pada kitab tafsirnya Jâmi’ al-Bayân fi Ta’wîl Al-Qur’ân dan Abû Hayyân al-Andalûsî pada kitab tafsirnya al-Bahr al-Muhîth . Tesis ini meneliti tentang penafsiran pada kitab Jâmi’ al-Bayân karya ath-Thabarî yang bercorak tafsir bil Ma`tsûr dan kitab al-Bahr al-Muhîth karya Abu Hayyân al-Andalûsî yang bercorak tafsir bil ra`yi al-mahmûd dalam menggunakan qirâ`ât mutawâtirah pada 8 ayat-ayat hukum surat al-Baqarah. Metode penelitian ini bersifat kualitatif yang bersifat deskriptif-analistis, yaitu dengan cara memaparkan metode yang digunakan ath-Thabarî dan Abû Hayyân dalam menafsirkan ayat-ayat ahkâm dengan menggunakan qirâ`ât mutawâtirah dan mengkomparasikan penafsiran kedua kitab tersebut, dan akhirnya dibuatlah suatu kesimpulan dari setiap ayat yang dikaji dengan didukung penjelasan dari kitab tafsir lainnya. Adapun kesimpulannya adalah perbedaan qirâ`ât pada penafsiran ath-Thabarî dan Abû Hayyân tidak seluruhnya berpengaruh pada istinbath hukum dan corak tafsir bil Ma`tsûr pada Jâmi’ al-Bayân fi Ta’wîl Al-Qur’ân lebih tegas dalam menentukan istinbath hukum pada ayat-ayat yang memiliki perbedaan qirâ`ât mutawâtirah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascarajana Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectQira'aten_US
dc.subjectAyat Ahkamen_US
dc.titlePengaruh Perbedaan Qira'at Terhadap Penafsiran Ayat Ahkam Studi Komparatif Terhadap Tafsir Surat Al-Baqarah Pada Kitab Jami' Al-Bayan Karya Ath-Thabari Dan Kitab Al-Bahr Al-Muhith Karya Abu Hayyan Al-Andalusien_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
21341054-Siti Khodijah.pdf
  Restricted Access
21341054-Tesis4.5 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.