Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/674
Title: Pemberian Hukuman Kepada Anak Menurut Peerspektif Hadis (Kajian Analisis Hadis-Hadis Pemberian Hukuman Kepada Anak dengan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak)
Authors: Zakiyah Nurul Maulida, 12210504
Advisor: Ahmad Fudhaili
Issue Date: 2016
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Pemberian hukuman yang sangat berlebihan sehingga condong pada tindak kekerasan yang terjadi di masyarakat yang dilakukan oleh oknum guru terhadap muridnya, para orang tua terhadap anaknya, dan para pendidik lainnya terhadap anak didiknya. Mereka melakukan kekerasan tersebut karena adanya hadis yang menganjurkan orang tua atau pendidik untuk memukul anak yang melalaikan kewajibannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui posisi hadis pada era modern saat ini, bentuk pemberian hukuman yang terdapat di dalam hadis Nabi saw., dan status hadis jika dilihat dari sisi Undang-Undang Perlindungan Anak. Kajian skripsi ini merupakan kajian pustaka dengan teknik pengumpulan studi dokumenter (documentary study), yaitu suatu metode pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen, baik tertulis, maupun elektronik. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi isi (content analysis). xiii Hasil penelitian dari skripsi ditemukan bahwa bentuk-bentuk hukuman yang diberikan kepada anak yang termaktub di dalam hadis dengan mengelompokkan menjadi 2 kategori: A. Hadis-hadis pemberian hukuman secara fisik 1) Hukuman pukulan bagi anak yang melalaikan shalat (hadis ini terdapat dalam Sunan Abû Dâwud, bab Matâ Ya’murul Gulâm bi Sholâh, kitab as-Sholâh (hasan shahih)) 2) Hukuman dengan menjewer telinga (hadis ini terdapat dalam Sunan Ibnu Mâjah, bab Aklu Tsimâr, Abwâbul Ath’imah. (hasan shahih)) B. Hadis-hadis pemberian hukuman secara non fisik 1) Hukuman yang diberikan berupa sindiran (hadis ini terdapat dalam Musnad Imâm Ahmad bin Hanbal, bab musnad Anas bin Malik (shahih), Shahih Muslim, bab Nashrul Akh Dzâliman aw Madzlûman (shahih), Sunan Ibnu Mâjah (dha’îf), dan Shahîh Bukhârî, bab Mâ Yudzkar fîs Shadaqah lin Nabi wa Âlih (shahih) 2) Hukuman yang diberikan berupa teguran keras (hadis ini terdapat dalam Shahih Bukhari, bab Ma Yukrah minal Mutslah, wal Mashbûrah, wal Mujatstsamah (shahih), Al-Mu’jam Al-Kabîr karya Ath-Thabrani (hasan shahih), dan shahih Bukhâri, bab Tasmiyah ‘ala Tho’am wal Aklu bil Yamîn.(shahih)) Dengan hasil akhir hadis yang berbicara tentang pemberian hukuman kepada anak di dalam skripsi berjumlah sembilan Hadis, dengan status hasan tiga Hadis, shahih lima Hadis, dan dha’if satu hadis xiv Dan ini adalah tanda bahwa Hadis tidak akan sirna seiring berjalannya waktu, karena Hadis merupakan sumber agama kedua yang kekal abadi selama. Walaupun beberapa Hadis yang berbicara tentang bentuk pemberian hukuman memiliki status hasan dan dha’if namun hadis-hadis tersebut tetap dapat dijadikan sebagai fadhâ`il al-A’mâl.. Dan apa yang disebutkan di dalam Hadis juga dapat memberi gambaran kepada para pendidik khususnya bagi orang tua bagaimana meneladani sikap dan sifat Rasulullah saw. dalam mendidik anak yang baik benar, sehingga hingga saat ini pun Hadis tetap dijadikan sebagai pedoman dan pengarah di dalam kehidupan ini. hadis tentang pemberian hukuman tidak bertentangan dengan Undang-Undang RI nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak karena apa yang dimaksud undang-undang tersebut adalah larangan bentuk kekerasan atau pemberian hukuman yang dilakukan sangat keras, dan tanpa belas kasih sehingga menyakiti fisik dan psikologis anak, sedangkan di dalam hadis tidak menunjukkan tindak kekerasan karena di dalam Hadis telah disebutkan beberapa persyaratan adanya hukuman, di antaranya: pemukulan fisik terjadi dan dimulai pada usia sepuluh tahun, batas jumlah pukulan yang diberikan tidak melebihi sepuluh pukulan, alat yang digunakan untuk memukul memiliki ciri antara keras dan lunak, tidak boleh memukul di tempat yang sensitif, seperti kepala, muka, dan kemaluan, berhenti memukul jika anak menyebut nama Allah swt., dilarang memukul ketika marah melanda hati.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/674
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
12210504.pdf
  Restricted Access
4.79 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.