Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/683
Title: konsep Syafa‟at Menurut Pandangan M. Quraish Shihab (Kajian Tafsir Al-Misbah(
Authors: Iim Muslimah, 13210519
Advisor: Arison Sani
Issue Date: 2017
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Skripsi ini berusaha mengungkapkan konsep “Syafa‟ah” menurut Quraish Shihab berdasarkan kepada tafsir al-Misbah terhadap ayat-ayat syafa‟at dalam al-Qur‟an. Syafa‟ah yang terdiri dari kata dasar dengan huruf syin, fa' dan 'ain yang bisa berarti doa, genap, perantara dan perlindungan adalah merupakan salah satu kata yang banyak mengundang perdebatkan di kalangan para teolog muslim sejak dahulu. Perdebatan ini berujung pada ada dan tiadanya Syafa‟ah di hari Kiamat kelak, serta siapa saja yang berhak memberi dan memperolehnya, baik fungsi ataupun manfaatnya. Persoalan tentang Syafa‟ah menjadi menarik untuk dicermati dan diteliti secara mendalam. Skripsi ini mencoba menangkap penafsiran M. Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat tentang Syafa‟ah, dan apa sebenarnya makna Syafa‟ah itu sendiri? Serta bagaimana bentuk, metode maupun karakteristik M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah. Hal inilah yang menjadi dorongan bagi penulis untuk lebih mengungkapkan tentang persoalan syafa‟at khususnya dalam penafsiran Quraish Shihab. Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan penelitian yang bersifat kepustakaan murni (library research) yang didasarkan pada kitab Tafsir al-Misbah sebagai sumber data primernya dan buku-buku lain yang terkait dengan tema ini sebagai data sekunder. Sedangakan metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif-analitis yaitu dengan memberi gambaran yang komprehensif mengenai penafsiran terhadap ayat-ayat Syafa‟ah dalam Tafsir al-Misbah memilah-milah satu pengertian dengan pengertian lain sehingga di dapatkan kejelasan masalah. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa Syafa‟ah memang harus diyakini adanya, yang diberikan oleh Allah SWT melalui perantara Rasulullah SAW, para nabi umumnya, malaikat dan orang-orang yang beramal shaleh, Syafaah yang dinafikan yaitu bagi mereka orang kafir yang menolak kenabian nabi Muhammad SAW dan kaum musyrik atau kafir lainnya. Sedangkan metode yang dipakai oleh M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah adalah metode tahlili, karena dalam melakukan penafsiran M. Quraish Shihab memberikan perhatian sepenuhnya kepada semua aspek yang terkandung dalam ayat al-Qur'an yang ditafsirkannya dengan tujuan menghasilkan makna yang benar dari setiap aspek bagian ayat. Kemudian bentuk yang diambil oleh M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah adalah bentuk tafsir bi al-Ma'tsur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep syafaat ini mejelaskan tentang definisi syafa‟at, orang yang mendapatkan xv syafa‟at, siapa yang dapat memberi syafa‟at dan penyesalan orang kafir di saat tidak ada syafa‟at. Serta megetahui pandangan ulama mengenai pemaknaan syafa‟at itu. Dari hasil penelitian, telah terungkap sebuah kesimpulan bahwa definisi syafaat adalah doa dan orang-orang yang mendapat syafaat adalah mereka yang ketika hidup di dunianya melakukan perbuatan yang sholeh dan terpuji maka itu merupakan tiket untuk mendapat syafaat, akan tetapi ketika orang melakukan perbuatan jahat dan merusak semasa hidupnya maka dia tidak akan mendapatkan syafaat, juga orang muslim yang mengucapkan kalimah toyyibah ketika meninggalnya, terjadinya syafaat ketika Allah mengakhiri kehidupan di dunia yaitu dengan adanya kiamat dan akan terjadi nanti diakhirat dan yang akan memberi syafaat adalah Allah hakikatnya dengan memberikan hak yang khusus kepada nabi Muhammad SAW.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/683
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
13210519.pdf
  Restricted Access
3.12 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.