Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/697
Title: Pemahaman Mahasiswa Terhadap Larangan Memperjualbelikan Ayat Al-Qur’an dan Relevansinya dengan MTQ
Authors: Rifdah Farnidah, 13210540
Advisor: Muhammad Ulinnuha
Issue Date: 2017
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Permasalahan mengenai MTQ sering kali menjadi perdebatan di kalangan masyarakat. Masyarakat yang kontra terhadap MTQ selalu menguatkan pendapatnya dengan mengambil ayat-ayat Al-Qur‟an tentang larangan memperjualbelikan ayat Al-Qur‟an. Ayat tersebut terdapat di dalam surat al-Baqarah ayat 41 dan 44. Skripsi ini menjawab dua pertanyaan yang muncul. Pertama, bagaimana penafsiran Muhammad Abduh, Ibnu „Asyur, dan tentang surat al- Baqarah ayat 41 dan al-Ma‟idah ayat 44?. Kedua, bagaimana pemahaman mahasiswa IIQ terhadap surat al-Baqarah ayat 41 dan al-Ma‟idah ayat 44 dan pandangan mereka terhadap MTQ?. Sumber-sumber primer dalam penulisan skripsi ini ada dua model. Pertama, berupa dokumen yaitu tafsir al-Manâr, tafsir at-Taḫrîr wa at- Tanwîr, dan tafsir al-Misbah. Kedua, berupa informan yaitu Mahasiswa IIQ yang aktif atau terlibat dalam per-MTQ-an. Selain sumber primer, ada pula sumber sekunder seperti dalam majalah, jurnal, internet yang berkaitan dengan fokus skripsi ini. Sebelumnya, sudah ada yang mengkaji terkait dengan MTQ yaitu tesis Defri Nor Arif yang berjudul “MTQ dan Pon-Pes Yanbu‟ul Qur‟an (Studi Terhadap Larangan Mengikuti MTQ Bagi Santri Yanbu‟ul Qur‟an Kudus)”. Beliau menyimpulkan bahwa salah satu alasan dilarangnya komunitas PTYQ mengikuti MTQ adalah praktik pelaksanaan MTQ lebih menonjol pada orientasi kejuaraannya dibandingkan segi pemasyarakatan Al-Qur‟annya. Skripsi ini menyimpulkan bahwa berdasarkan penafsiran Muhammad Quraish Shihab, Ibnu „Asyur, dan Muhammad Abduh terhadap surat al- Baqarah ayat 41 dan al-Ma‟idah ayat 44, larangan tersebut maksudnya adalah larangan kepada Bani Israil agar tidak menyembunyikan, mengubah, dan menukar ayat-ayat Allah (seperti mengubah hukum-hukum yang telah ditetapkan oleh Allah di dalam kitab Taurat) demi mendapatkan suatu imbalan. Mengenai pemahaman Mahasiswa terhadap larangan memperjualbelikan ayat Al-Qur‟an, sebagian besar Mahasiswa menganggap MTQ tidak termasuk memperjualbelikan ayat Al-Qur‟an. Mereka berpendapat bahwa konteks antara ayat larangan memperjualbelikan ayat Al- Qur‟an dengan MTQ sangatlah berbeda. Persoalan mengenai hadiah bukanlah mengarah kepada memperjualbelikan ayat-ayat Al-Qur‟an, akan tetapi lebih mengarah kepada penghargaan yang diberikan kepada mereka yang telah berjuang untuk mensyi‟arkan, mempertahankan, dan menjaga Al- Qur‟an.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/697
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
13210540.pdf
  Restricted Access
6.04 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.