Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/698
Title: Ayat-ayat Mutasyabihat dalam Tafsir Fathul Qadir Karya Imam asy-Syaukani
Authors: Rosa Lestari, 13210543
Advisor: Faizah Ali Syibromalisi
Issue Date: 2017
Publisher: Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta
Abstract: Skripsi ini berjudul : “Ayat-ayat Mutasyabihat dalam Tafsir Fathul Qadir Karya Imam asy-Syaukani”. Penulis sengaja memilih tema ini karena penulis merasa tertarik dan penting untuk dikaji karena berhubungan dengan akidah kepada Allah Swt dengan tokoh mufassirnya imam asy-Syaukani yang dikenal sebagai seorang Qadhi pada masanya. Sebagai umat manusia yang beriman kepada Allah, agar keimanan yang kita pegangi tidak tergelincir dari keimanan yang sebenarnya tentu diperlukan aturan atau batasan-batasan tertentu yang harus diketahui. Seperti mengenali sifat Allah yang telah tertulis dalam Al-Qur`an. Terkadang ayat Al-Qur`an bila menyebutkan sifat Allah, diungkapkan dengan bahasa yang tidak jelas sehingga membuat pemahaman yang berbeda-beda di kalangan ulama tafsir. Untuk menyelesaikan masalah ini maka dibutuhkan penafsiran ayat yang lebih dalam agar tidak salah dalam memahaminya. Oleh karena itu penulis memilih penafsiran Imam asy-Syaukani terhadap ayat yang kurang jelas maknanya atau yang lebih dikenal dengan ayat mutsyabihat. Adapun metode yang penulis gunakan dalam mengungkapkan makna ayat mutasyâbih yang terdapat dalam Al-Qur`an adalah dengan metode tematik, penulis berusaha menghimpun ayat-ayat mutasyâbih dalam Al- Qur`an yang berhubungan dengan sifat Tuhan, kemudian diklasifikasi, dan memilih ayat yang menurut penulis perlu untuk dijelaskan dalam tulisan ini. Dan penulis memilih 9 ayat mutasyâbihât dalam Al-Qur`an untuk penulis uraikan dalam skripsi ini. Untuk lebih menambah wawasan terhadap pengertian makna ayat yang diteliti, penulis memuat penafsiran dari ulama lain yang menurut penulis perlu untuk dimuat. Selanjutnya dibagian akhir tulisan ini penulis membuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Adapun kesimpulan yang penulis dapatkan adalah, bahwa ayatayat mutasyâbihât yang terdapat dalam Al-Qur`an seolah-olah menggambarkan bahwa Allah sama dengan makhluknya. Untuk menghindari adanya kesamaan Allah dengan makhluk-Nya, Imam asy-Syaukani muncul dengan penafsirannya yang benar-benar menghindarkan Allah dari segala keserupaan-Nya dengan makhluk-Nya. Dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyâbihât imam asy-Syaukani terlebih dahulu mengemukakan pendapatnya sendiri, baru kemudian menafsirkan menurut pendapat-pendapat ulama. Akan tetapi ada sebagian ayat-ayat mutasyâbih yang tidak ditafsirkan imam as-Syaukani. xiii Imam asy-Syaukani dalam menafsirkan ayat-ayat mutasyâbihât dengan dita‟wil-kan, baik dengan metode ta‟wil ijmali maupun ta‟wil tafshili. Hal ini dapat diketahui pada al-ahruf al-muqtha‟ah, lafaz istiwa‟, lafaz saaq, lafaz dabbatul-ard dita‟wilkan dengan menyerahkan artinya kepada Allah Swt (ta‟wil ijmali), penafsiran kata wajhu dengan makna ridho Allah atau dzat Allah, lafaz „ain diartikan dengan pengawasan yang meliputi pemeliharaan dan penjagaan, lafaz yad diartikan dengan “tanpa ada perantara”, lafaz Jaa‟a diartikan dengan telah datang perintah dan ketetapan Allah swt, lafaz Ramaa ditafsirkan dengan pertolongan dan kemenangan dari Allah, lafaz al-Janb diartikan dengan ketaatan kepada Allah, lafaz “wahuwa ma‟akum” ditafsirkan dengan kekuasaan, kekuatan dan pengetahuan-Nya yang meliputi makhluk-Nya. Lafaz Allahu nur assamawatiwal-ard diartikan dengan pujian terhadap Allah swt, lafaz nazirah diartikan dengan melihat Allah secara langsung seperti melihat bulan di malam Badar.
URI: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/698
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
13210543.pdf
  Restricted Access
4.51 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.