Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/709
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorFaizah Ali Syibromalisi-
dc.contributor.authorUMMI KULSUM, 13210557-
dc.date.accessioned2020-06-30T07:33:31Z-
dc.date.available2020-06-30T07:33:31Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/709-
dc.description.abstractMasalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah pertama, bagaimana penafsiran Sayyid Qutbh dan Quraish Shihab dalam menafsirkan ayat-ayat Thãghût dalam Al-Qur‟an beserta perbedaannya. Adapun tujuannya dalam penelitian ini adalah untuk memaparkan penafsiran Sayyid Quthb dan Quraish Shihab sebagai salah satu wacana bagi umat islam terkait dengan berbagai macam penafsiran yang muncul pada zaman dulu dan sekarang. Agar nantinya dapat mengembangkan penafsiran ayat al-Qur‟an yang yang tidak dapat diterima oleh masyarakat untuk di rasionalkan. Kemudian dalam menafsirakan tidak mengabiaikan kaidah yang berlaku dalam ilmu tafsir yang telah disepakati oleh para ulama tafsir. Dalam menjawab permasalah di atas, penelitian ini menggunakan jenis penelitian kepustakaan (Librari research) dengan metode penyajian data serta deskriptif dan analitis. Deskriptif Analitis adalah memaparkan bagaimana kedua mufassir menafsirkan kata Thãghût dalam al-Qur‟an kemudian membandingkan pendapat keduanya dalam menafsirkan kata tersebut. Penelitian ini di lakukan karena melihat fenomena yang terjadi sekarang, banyak orang yang dengan mudahnya menyebut saudaranya sesama muslim sebagai Thãghût padahal mereka sendiri ada yang tidak mengetahui dan ada yang mengetahui akan arti dan maksud dengan thagut. Hasil penelitian ini diketahui bahwa Thãghût menurut Sayyid Quthb adalah variasi bentuk dari kata “thughyan”, yang berarti segala sesuatu yang melampaui kesadaran, melanggar kebenaran, dan melampaui batas yang telah di tetapkanAllah SWT bagi hamba-hambanya, tidak berpedoman pada akidahAllah SWT, tidak berpedoman pada syariat yang ditetapkanAllah SWT. dan yang termasuk dalam katagori Thãghût adalah setiap manhaj tatanan , sistem yang tidak berpijak pada peraturanAllah SWT, begitu juga setiap pandangan , perundang-undangan,peraturan, kesopanan atau tradisi yang tidak berpijak pada peraturan Allah SWT. Sedangkan Quraish Shihab Thãghût terambil dari kata yang berarti melampaui batas yang biasanya digunakan untuk melampaui batas dalam keburukan. Setan, Dajjal, penyihir, yang menetapkan hukum bertentangan dengan ketentuan ilahi, tirani,semuanya di gelar dengan Thãghûten_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectThãghûten_US
dc.subjectTafsir Fi Dzhilalil Qur’anen_US
dc.subjectTafsir Al-Misbahen_US
dc.titleThãghût Dalam Al-Qur’an (Studi Komparatif Tafsir Fi Dzhilalil Qur’an Dan Tafsir Al-Misbah)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
13210557.pdf
  Restricted Access
2.55 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.