Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/746
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuthmainah-
dc.contributor.authorShufrotul Hasanah, 14210611-
dc.date.accessioned2020-07-02T04:55:08Z-
dc.date.available2020-07-02T04:55:08Z-
dc.date.issued2018-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/746-
dc.description.abstractTakrir secara istilah adalah mengulang-ulang ayat dalam Al-Qur‟an yang sudah dihafal guna memeliharanya dari lupa. Takrir tidak terlepas dari tahfîzh, karenanya keduanya saling bersinergi. Masing-masing memiliki keterlibatan diri antara satu dengan yang lainnya. Apabila seseorang sudah menghafal Al-Qur‟an maka secara otomatis ia mempunyai kewajiban untuk mengulang hafalan Al-Qur‟annya, dan seseorang yang selalu mengulang hafalan merupakan hakikat dari penjaga Al-Qur‟an (hafiz Al-Qur‟an) dan bertanggung jawab atas pemeliharaannya. Takrir hafalan Al-Qur‟an wajib dilakukan oleh siapa pun umat Islam yang menghafal Al-Qur‟an, termasuk juga objek kajian yang ada di penelitian ini, yaitu takrirnya wanita karier. Wanita karier yang diteliti adalah para alumni Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta, yang mana sebelum berkarier di bidang profesi masing-masing ia sudah menghafal Al-Qur‟an karena di IIQ Jakarta wajib hafalan Al-Qur‟an. Dari latar belakang tersebut, maka muncul pertanyaan: Bagaimana kiat takrir hafalan Al-Qur‟an para wanita karier? Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan studi living qur‟an. Redaksi yang disusun berdasarkan studi kepustakaan dan penelitian lapangan, dengan data hasil wawancara sebagai sumber primer dan bukubuku dari jenis tema yang diampu sebagai sumber sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan pendokumentasian wawancara narasumber melalui rekaman suara. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis kualitatif. Kemudian data yang terkumpul pada penelitian ini sebanyak 30 orang narasumber dari alumni IIQ Jakarta, dengan penggunaan batasan alumni IIQ Jakarta tingkat Strata Satu (S1) Berdasarkan riset dan wawancara yang dilakukan penulis, kiat takrir hafalan Al-Qur'an bergantung kepada hafalan lancar dan hafalan yang kurang lancar. Secara singkat, kiat-kiat takrir yang ditemukan dari data hasil wawancara adalah sebagaimana dikategorikan kepada poin-poin berikut: (1) Takrir dengan memperbanyak membaca Al-Qur‟an. (2) Takrir dengan mengikuti halâqah simaan dan khataman Al-Qur‟an. (3) Takrir hafalan Al- Qur‟an dengan sarana Musabaqah Tilawatil Qur‟an (MTQ). (4) Takrir dengan memerhatikan waktu-waktu tertentu. (5) Takrir hafalan Al-Qur‟an dengan sarana media audio dan audiovisual.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTakrir Hafalan Al-Qur’anen_US
dc.subjectWanita Karieren_US
dc.titleKiat Takrir Hafalan Al-Qur’an Wanita Karier (Studi Living Qur’an Terhadap Alumni Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakartaen_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
14210611.pdf
  Restricted Access
2.46 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.