Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/789
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.authorNur Fadilah Myanti Efha, 15210682-
dc.date.accessioned2020-07-06T07:23:30Z-
dc.date.available2020-07-06T07:23:30Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/789-
dc.description.abstractAd-Dakhîl dalam tafsir adalah suatu penafsiran al-Qur’an yang tidak memiliki sumber jelas dalam Islam. Keberadaannya dalam beberapa karya tafsir adalah fakta yang tidak terbantahkan. Kemunculannya sangat berbahaya karena dapat mencemarkan nama baik Islam dan mencederai akidah umat. Dampak paling memilukan adalah terbelenggunya tradisi berfikir maju dan visioner dalam Islam. Penelitian ini ditulis untuk mengidentifikasi ad-dakhîl dalam Tafsîr al-Ibrîz karya Bisri Mustafa serta mengetahui kualitasnya. Penulis membatasi penelitiannya hanya pada sub judul qishshah (kisah) yang terdapat dalam QS. Al-Kahf [18] dan QS. Maryam [19]. Dari segi objek kitab, penelitian ini sama dengan penelitian Achmad Syaefudin yang juga meneliti Tafsîr al-Ibrîz. Bedanya, Achmad Syaefudin membatasi analisisnya hanya pada kisah isrâ’iliyyât yang terdapat dalam Tafsîr al-Ibrîz jilid pertama, yang tidak memuat QS. Al-Kahf [18] dan QS. Maryam [19]. Penelitian yang berbasis kepustakaan (library research) ini menggunakan sumber primer berupa kitab Tafsîr al-Ibrîz karya Bisri Mustafa. Sumber sekundernya terdiri dari buku-buku tafsir dan artikel yang berkaitan dengan ad-dakhîl. Sumber-sumber tafsir tersebut dikumpulkan dengan teknik dokumentatif untuk kemudian dipastikan tafsirnya berbasis dari sumber yang otentik. Penafsiran yang tidak berbasis sumber otentik dikategorikan sebagai ad-dakhîl yang harus dikritisi, dianalisis, dan dievaluasi validitasnya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dari sebelas qishshah (kisah) yang diteliti, penulis mengidentifikasi enam di antaranya sebagai ad-dakhîl dalam tafsir dengan jenis riwayat (al-ma’tsûr). Rinciannya adalah tiga addakhîl terdapat dalam kisah QS. Al-Kahf [18], yaitu: 1) kisah tentang Diqyanus dan Ashhâb al-Kahf yang dihukumi sebagai riwayat isrâ’îliyyât yang mardûd (tertolak) dan tidak boleh riwayatkan, 2) kisah Ashhâb al-Kahf yang terbagun dari tidur yang juga dihukumi sebagai riwayat isrâ’îliyyât yang mardûd, dan 3) kisah tentang Dzulqarnayn yang dihukumi sebagai riwayat isrâ’îliyyât yang mauqûf (dibiarkan). Adapun tiga ad-dakhîl lainnya terdapat dalam kisah QS. Maryam [19], yaitu: 1) kisah tentang Siti Maryam yang didatangi Jibril ketika sedang mandi dengan status ad-dakhîl yang mardûd (tertolak) dan tidak boleh diriwayatkan, 2) kisah tentang Isa yang berbicara dengan status ad-dakhîl yang mauqûf (dibiarkan), dan 3) kisah tentang nasab Nabi Idrîs yang juga berstatus ad-dakhîl yang mauqûf (dibiarkan).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectAd-Dakhîlen_US
dc.subjectTafsîr al-Ibrîzen_US
dc.subjectisrâ’îliyyâten_US
dc.subjectkisahen_US
dc.subjectnusantaraen_US
dc.titleAd-Dakhil Dalam Tafsir Al-Ibriz Karya Bisri Mustafa (Studi Analisis Terhadap QS. Al-Kahf dan QS. Maryam)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
15210682.pdf
  Restricted Access
4.42 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.