Analisis Kiprah KH Abdul Hamid Dalam Pengembangan Pesantren Salafiyah Serta Dampaknya Terhadap Pendidikan Pesantren Di Pasuruan

Abstract

Pendidikan Agama merupakan salah satu bidang studi yang diharapkan dapat memberikan peranan dalam usaha menumbuh kembangkan sikap beragama siswa. Dalam sejarah perkembangan pendidikan Islam di Indonesia, pondok pesantren menempati garda terdepan sebagai penyelenggara pendidikan. Salah satu pondok pesantren yang telah lama berada di Indonesia adalah pondok pesantren salafiyah tepatnya di Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Yang mana pondok pesantren ini berkembang pesat sejak di pimpin oleh KH Abdul Hamid seorang ulama yang sangat dikenal dan memiliki banyak sekali murid baik di daerah Pasuruan itu sendiri maupun di luar Pasuruan. Persoalan yang di teliti adalah bagaimana peran KH Abdul Hamid dalam pengembangan pondok pesantren salafiyah ini serta apa saja dampak yang terjadi terhadap pendidikan pesantren di sekitarnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dari berbagai data primer dan sekunder yang relevan dengan tema penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan content analysis dengan tahapan penelitian meliputi; Heuristik (pengumpulan data); Verifikasi (kritik data); Interpretasi (penyimpulan data); serta Historiografi (penulisan data). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran dari KH Abdul Hamid cukup berpengaruh dalam kemajuan dan perkembangan pondok pesantren salafiyah. Ada beberapa pendekatan yang dilakukan oleh beliau, diantaranya adalah komunikasi personal, konsep redaksi ilmu dan ilmpu aplikasi. Ketiga pendekatan inilah yang menjadi kunci sukses beliau dalam mengembangkan ponpes salafiyah sehingga maju pesat. Kemudian dampaknya adalah banyak sekali alumni dari pesantren salafiyah yang menjadi pendakwah yang handal bahkan tidak sedikit yang mampu mendirikan pondok pesantren di wilayah pasuruan tersebut.