Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1017
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Ulinnuha-
dc.contributor.advisorAhmad Syukron-
dc.contributor.authorNia Ainiyah, 215410622-
dc.date.accessioned2020-08-07T09:02:21Z-
dc.date.available2020-08-07T09:02:21Z-
dc.date.issued2020-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1017-
dc.description.abstractPenelitian ini menemukan bahwa sebuah tafsir yang pada awalnya dibangun berdasarkan asumsi bahwa Al-Qur’an mengandung berbagai macam ilmu, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui mendapatkan konfirmasi dan legitimasi dalam penemuan sains modern. Hal ini menunjukan bahwa penafsiran terhadap ayat-ayat saintifik dalam Al-Qur’an yang dilakukan mufasir mengacu pada dua macam pendekatan, yaitu tekstual dan kontekstual. Pendekatan pertama dilakukan dengan cara menemukan padanan arti dalam bahasa Arab dan mengaitkan konteks sosial-historis ketika ayat tersebut diturunkan, sedangkan pendekatan kedua dilakukan dengan cara mengaitkan perkembangan dan penemuan dalam bidang ilmu sains modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perbandingan tafsir dengan titik tekan pada penafsiran yang bersifat saintifik. Pendekatan saintifik (saintific approach) digunakan untuk melihat fenomena alami yang terdapat dalam Al-Qur’an apabila disandingkan dengan penemuan ilmiah oleh para saintis modern. Adapun sumber primer dalam penelitian ini adalah tafsir Mafâtîḥ al-Ghayb, Al-Jawâhir fî Tafsîr al-Qur’ân dan Tafsir Ilmi Kemenag-LIPI. Sedangkan sumber sekunder adalah penelitian yang memiliki relevansinya dengan penelitian ini dengan dibandingkan dengan pandangan saintis modern yang berkaitan dengan lima fenomena alam yang telah diteliti secara ilmiah. Penelitian ini menghasilkan beberapa kesimpulan. Pertama, metodologi yang diterapkan ketiga tafsir menggunakan pendekatan tafsir ilmi dengan menggunakan metode rasionalistik. Kedua, hasil penafsiran yang dilakukan terhadap lima fenomena alam sebagaimana terdapat dalam ketiga tafsir memiliki persamaan dan perbedaan yang tetap memiliki relevansi dengan penelitian ilmiah. Ketiga, Persamaan antara ketiga tafsir dan penemuan saintis modern terdapat dalam masalah fenomena gunung sebagai pasak bumi dan segala sesuatu berasal dari air. Keempat, sedangkan perbedaan antara ketiga tafsir dan penemuan saintis modern terdapat dalam masalah fenomena gunung selalu bergerak dan tidak diam, pembatas di antara dua laut, dan laut yang di bawahnya ada api. Kelima, terdapat persamaan dan perbedaan di antara keduanya diakibatkan pendekatan saintifik atau rasionalistik dalam tafsir menyesuaikan dengan pengetahuan dan penemuan pada kurun waktu tertentu sedangkan kajian ilmiah tentang fenomena alam selalu dinamis dan menemukan bentuk yang lebih akurat sesuai dengan standar penelitian ilmiah di kalangan para saintis modern.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTafsir Saintifiken_US
dc.subjectMafâtîḥ al-Ghayben_US
dc.subjectAl-Jawâhir fî Tafsîr al-Qur’ânen_US
dc.subjectTafsir Ilmien_US
dc.subjectGunungen_US
dc.subjectLauten_US
dc.titleAyat-Ayat Geologi Dalam Al-Qur'an Studi Komparatif Tafsir Ilmi dan Teori Sains Modernen_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
215410622-Nia Ainiyah.pdf
  Restricted Access
215410622-Tesis1.95 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.