Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1114
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSyarif Hidayatullah-
dc.contributor.authorRizqiatul Maulidah, 15311598-
dc.date.accessioned2020-09-21T07:27:23Z-
dc.date.available2020-09-21T07:27:23Z-
dc.date.issued2019-08-17-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1114-
dc.description.abstractPerkembangan teknologi digital telah merambah kesegala lapisan masyarakat. Masyarakat dapat dengan mudahnya mengakses segala macam situs apapun melalui internet. Perkembangan ini membawa dampak bagi mudah berkembangnya budaya asing yang masuk ke Indonesia. Salah satunya budaya K-Pop. penulis melakukan survei ke 72 siswa kelas 5 SD al- Fath Cirendeu. Hasil yang diperoleh peneliti yaitu 32 orang siswa perempuan merupakan penggemar K-Pop. Kemudian menurut survei yang dilakukan oleh kumparan 57% penggemar K-Pop berasal dari usia 12-20 tahun. Dalam survei tersebut juga disebutkan bahwa 56 % fans K-Pop menghabiskan waktu 1-5 jam melihat media sosial untuk mencari tahu segala informasi tentang idola mereka. Sebanyak 28 % fans bahkan menghabiskan 6 jam lebih di dunia maya untuk melihat berbagai aktivitas sang idola. Hal tersebut tentunya dapat menjadi boomerang dan masalah yang krusial dimana pada usia tersebut anak sedang dalam fase emas perkembangan dan identitas mereka belum sepenuhnya terbentuk. Oleh sebab itu, peran tri pusat pendidikan sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pendidikan anak sangat penting. Guna mengawasi dan membimbing anak agar tidak terpengaruh dampak negatif daripada budaya K-Pop seperti budaya komsumtif, budaya imitasi, nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran tri pusat pendidikan dalam merespon perubahan sikap siswa penggemar K-Pop. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan ini diharapkan dapat menggali secara mendalam peran tri pusat pendidikan dalam merespon perubahan sikap siswa penggemar K-Pop. Hasil penelitian yang didapatkan penulis upaya dari tri pusat pendidikan sangat diperlukan dan dilakukan secara berkala agar siswa penggemar K-Pop tidak mudah terpengaruh dampak negatif dari budaya KPop. upaya yang dilakukan tri pusat pendidikan SD al-Fath Cirendeu yaitu upaya penanaman pendidikan karakter, sosialisasi terkait dampak positif serta dampak negatif dari K-Pop, pemberian nasehat kepada peserta didik dengan bahasa yang persuasif secara berkelanjutan, membatasi dan memfilter informasi yang dapat anak akses ketika anak bermain gawai, pengenalan budaya-budaya tradisional indonesia, menyibukkan anak dengan kegiatankegiatan yang mengarah kepada pengembangan potensi dan keterampilan anak, pembinaan tentang parenting.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherInstitut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTri pusat pendidikanen_US
dc.subjectSiswa penggemar K-Popen_US
dc.titlePeran Tri Pusat Pendidikan Mencegah Fenomena Fandom K-Pop (Studi Kasus SD al-Fath Cirendeu, Ciputat, Tangerang Selatan)en_US
dc.typeSkripsien_US
Appears in Collections:Skripsi S1 Pendidikan Agama Islam

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
15311598.pdf
  Restricted Access
2.51 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
15311598_Publik.pdf
  Restricted Access
769 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.