Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1231
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMuhammad Azizan Fitriana-
dc.contributor.advisorEdward Maofur-
dc.contributor.authorRizki Usmul Azan, 218410839-
dc.date.accessioned2021-03-17T08:11:59Z-
dc.date.available2021-03-17T08:11:59Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1231-
dc.description.abstractTopik mengenai penghiburan atau tasliyah di dalam Al-Qur`an banyak disinggung oleh para ulama, mufassir pada khususnya. Istilah tasliyah sendiri sudah umum digunakan dan mudah dijumpai pada karya-karya mereka, baik tafsir klasik hingga tafsir kontemporer. Namun begitu, masih sedikit karya tulis atau penelitian yang dijumpai dalam topik ini. Padahal, tasliyah adalah salah satu tujuan diturunkannya Al-Qur`an kepada Nabi Muhammad ﷺ dan umatnya, terutama dalam menata mental dan ruhani ketika menghadapi berbagai kesulitan, kesedihan, permasalahan yang dijumpai di dalam dakwah. Salah satu ulama yang cukup besar perhatiannya terhadap ayat-ayat tasliyah, adalah Muhammad ath-Thȃhir Ibn ‘Ȃsyȗr yang dapat kita jumpai pada karyanya yang fenomenal yaitu tafsir ‘At-Tahrîr wa At-Tanwȋr’. Di dalam penelitian ini, penulis mengkaji bagaimana metode Ibn ‘Ȃsyȗr dalam menetapkan ayat-ayat tasliyah? Lalu bagaimana implikasi penafsirannya terhadap konsep fungsi Al-Qur`an sebagai kitab tasliyah? Penelitian ini menggunakan pendekatan historis, psikologis, semantik dan filosofis. Penulis mencoba mengindentifikasi penafsiran Ibn ‘Ȃsyȗr dari berbagai aspek, memetakan pola pemikiran Ibn ‘Ȃsyȗr di dalamnya, mendeskripsikan secara lebih sistematis sebagai suatu topik tersendiri, lalu mengungkap beberapa manfaat dari pesan-pesan yang dituliskan Ibn ‘Ȃsyȗr pada ayat-ayat tasliyah tersebut dengan lebih tertata. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah: bahwa Ibn ‘Ȃsyȗr menempuh jalan ahli tafsir terdahulu dalam menilai makna tasliyah pada ayat sebagai salah satu bentuk dari perenungan mendalam atau tadabbur terhadap ayat-ayat Al-Qur`an, dengan penggunaan istilah yang telah umum digunakan yaitu ‘tasliyah’. Dalam penetapan makna tasliyah ada ayat, Ibn ‘Ȃsyȗr menggunakan keterpaduan dalil, yaitu dalil lughawiy (kebahasaan), dalil naqliy (kesejarahan/riwayat), dan dalil ‘aqliy (logika berupa qiyas) Penafsiran Ibn ‘Ȃsyȗr pada lebih dari 230 ayat-ayat tasliyah, telah mengungkap pesan-pesan ilahi yang menjadi wasîlah tersampaikan fungsi tasliyah, yaitu berupa penguatan akidah, mental dan spiritual, dan pelajaran tentang karakteristik pejuang dan perjuangan dakwah Islam secara umum. Adapun implikasi dari metode penafsiran Ibn ‘Ȃsyȗr pada ayat-ayat tasliyah: akan membantu pembaca Al-Qur`an dalam mendalami makna ayat, khususnya dalam memperluas prespektif tentang makna-makna tasliyah yang tersirat dari suatu ayat dengan pendekatan yang argumentatif dan ilmiah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectTasliyahen_US
dc.subjectHiburanen_US
dc.subjectIbn ‘Ȃsyȗren_US
dc.subjectDakwahen_US
dc.titleKonsep Tasliyah Perspektif Ibn 'Asyur (Studi Analisis Kitab At-Tahrir wa At-Tanwir)en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
218410839-Rizki Usmul Azan.pdf
  Restricted Access
218410839-Tesis3.72 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.