Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1263
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorEdward Maofur-
dc.contributor.advisorM. Ziyadul Haq-
dc.contributor.authorIryansyah, 218410855-
dc.date.accessioned2021-04-30T04:45:15Z-
dc.date.available2021-04-30T04:45:15Z-
dc.date.issued2021-
dc.identifier.urihttp://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1263-
dc.description.abstractInterpretasi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang telah dilakukan oleh seseorang jika ingin untuk dipaparkan setidaknya akan melalui dua media utama, yaitu media lisan dan tulisan. Penafsiran dengan menggunakan media lisan disebut dengan istilah tafsir syafahi, yaitu penafsiran Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara menyampaikan langsung terkait pesan maupun ajaran-ajaran yang termuat di dalam Al-Qur’an baik secara langsung (face to face) maupun tidak. Penafsiran semodel ini merupakan model penafsiran tertua di dunia Islam. Tesis ini berupaya untuk menelusuri dimensi esoterik dalam tafsir syafahi KH. Ahmad Hasyim Muzadi terkusus dalam penafsiran yang berkenaan dengan ayat-ayat ibadah serta melihat sejauh mana relevansinya dengan model penafsiran esoterik yang terdapat di dalam beberapa literatur klasik. Penelitian ini berbeda dengan tulisan Ali Fitriana Rahmat yang membahas tentang tafsir syafahi Ahmad Hasyim Muzadi dengan titik fokus pada pendekatan kontekstual. Sedangkan penulis lebih memfokuskan pada penelusuran terhadap pendekatan esoterik yang dilakukan KH. Ahmad Hasyim Muzadi dalam penafsirannya terhadap ayat-ayat ibadah. Sejatinya, tafsir esoterik adalah upaya untuk menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan lebih menitik beratkan pada sisi makna terdalam dari suatu ayat. Tesis ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, dengan menggunakan kajian pustaka (library research). Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah content analysis. Untuk dapat membaca kondisi jiwa Ahmad Hasyim Muzadi yang berpengaruh kepada penafsiran esoteriknya, penulis menggunakan pendekatan psikosufistik yang digagas oleh Imam al-Ghazali. Selanjutnya, dalam proses penyajiannya penulis menggunakan metode analisis deskriptif. Dari hasi penelitian yang telah dilakukan, penulis menemukan bahwa khazanah penafsiran esoterik KH. Ahmad Hasyim Muzadi terhadap ayat-ayat ibadah dapat dikatagorikan ke dalam model tafsir sufi al-isyâri. Adapun terkait sumber yang digunakan, KH. Ahmad Hasyim Muzadi dalam penafsiran esoteriknya menggunakan argumentasi naqliyah dan ‘aqliyah. Selanjutnya, dari hasil penelusuran penulis juga menunjukkan bahwa adanya kesesuaian antara penafsiran esoterik yang dikemukakan Ahmad Hasyim Muzadi dengan penafsiran esoterik yang telah dikemukakan oleh para ulama terdahulu di dalam literatur klasik terkusus kaitannya dengan penafsiran tentang ayat-ayat ibadah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherPascasarjana Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakartaen_US
dc.subjectDimensi Esoteriken_US
dc.subjectAyat-Ayat Ibadahen_US
dc.subjectTafsir Syafahi KH. Ahmad Hasyim Muzadien_US
dc.titleDimensi Esoterik dalam Penafsiran Ayat-Ayat Ibadah (Studi Analisis Terhadap Tafsir Syafahi KH. Ahmad Hasyim Muzadi)en_US
dc.typeTesisen_US
Appears in Collections:Tesis S2 Ilmu Al Quran dan Tafsir

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
218410855-Iryansyah.pdf
  Restricted Access
218410855-Tesis3.79 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.