Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1284
Title: | Pengendalian Emosi Sedih Menurut Al-Qur’an (Kajian Tafsir Surah Yûsuf Ayat 86 dengan Pendekatan Psikologi) |
Authors: | Dinda Aulia Putri, 17210819 |
Advisor: | Iffaty Zamimah |
Issue Date: | 2021 |
Publisher: | Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta |
Abstract: | Penelitian ini fokus mengkaji tentang pengendalian emosi sedih menurut Al-Qur’an di dalam surah Yûsuf ayat 86 dengan pendekatan psikologi. Alasan penulis menetapkan topik ini adalah karena banyak perbuatan negatif yang dilakukan manusia terhadap dirinya sendiri maupun orang lain disebabkan ketidakmampuannya mengelola emosi sedihnya. Tujuan kajian ini ialah guna menjelaskan bagaimana pengendalian emosi sedih sesuai perspektif Al-Qur'an dalam surah Yûsuf ayat 86 dengan pendekatan psikologi serta menguraikan langkah yang dapat dilakukan individu sebagai implementasi pengendalian emosi sedih dalam kehidupannya. Metode pada kajian ini, yaitu kajian studi kepustakaan (library research) mempergunakan pendekatan ilmu tafsir dan ilmu psikologi. Pengumpulan data pada kajian ini mempergunakan beberapa kitab tafsir sebagai data primer, serta didukung oleh literatur-literatur berbentuk buku atau jurnal sebagai data sekunder. Perbedaan kajian penulis dengan kajian terdahulu, yaitu pembahasan spesifik tentang emosi sedih dari surah Yûsuf ayat 86 dengan pendekatan psikologi. Adapun teknik analisis data yang dilakukan pada kajian ini, yaitu melalui analisis isi (content analysis) yang bersifat deskriptif analisis. Kemudian, kajian ini mempergunakan tiga model pengendalian emosi oleh M. Darwis Hude, yakni pengalihan (displacement), penyesuaian kognisi (cognitive adjustment), dan coping. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa cara pengendalian emosi sedih yang dilakukan Nabi Ya’qûb adalah: Pada puncak kemarahan, kekecewaan, dan kesedihannya, Nabi Ya’qûb tidak mengucapkan kata-kata tercela kepada anak-anaknya, tetapi yang dilakukannya adalah berpaling (displacement) sambil bersabar dengan kesabaran yang baik. Kemudian, Nabi Ya’qûb memohon hanya kepada Allah untuk dilepaskan dari kesedihan dan kesusahan yang dihadapinya. Berdoa dengan penuh kekhusyukkan dan penghayatan yang dilakukan Nabi Ya’qûb ini sangat mempengaruhi kejiwaan beliau as. dan merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kognisi (cognitive adjustment). Selanjutnya, Nabi Ya’qûb berupaya menyelesaikan permasalahan dengan memberi perintah kepada anak-anaknya guna mencari Yûsuf dan saudaranya. Di sini Nabi Ya’qûb mencoba untuk melakukan strategi coping yang berfokus pada masalah dengan memerintahkan anak-anaknya kembali ke Mesir guna menemukan Yûsuf dan saudaranya. Melalui perintah tersebut, Nabi Ya’qûb berupaya menanggulangi, menerima atau menguasai situasi dengan berfokus pada masalah dan membawanya langsung pada solusi (coping) |
URI: | http://repository.iiq.ac.id//handle/123456789/1284 |
Appears in Collections: | Skripsi S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
17210819.pdf Restricted Access | 1.33 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy | |
17210819_Publik.pdf Restricted Access | 987.45 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in IIQJKT-R are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.